Hari Ibu 22 Desember 2017 - Lima Anak Durhaka dan Laknat yang Tega Bunuh Ibu Kandungnya

Lima orang ini tega membunuh ibu kandungnya sendiri, sehingga mereka harus dipenjara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Penulis: say | Editor: Ikrob Didik Irawan
www.jelasberita.com
bacok_jgjhjk 

TRIBUNJOGJA.COM - Jasa seorang ibu sangatlah besar bagi kita.

Ia telah mengandung kita selama sembilan bulan, lalu mengasuh dan membesarkan kita dengan penuh kasih sayang.

Oleh karena itu, ia adalah orang pertama yang harus dihormati.

Agama pun mengajarkan agar seorang anak berbakti dan menghormati ibunya.

Jangan sampai seorang anak berbuat durhaka pada ibunya, mengingat semua perjuangan yang ia lakukan.

Di Hari Ibu tahun 2017 yang jatuh hari ini, Jumat (22/12/2017), sejumlah kasus yang dilakukan oleh beberapa orang ini bisa dijadikan pelajaran bagi siapa saja.

Lima orang ini tega membunuh ibu kandungnya sendiri, sehingga mereka harus dipenjara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Berikut lima anak durhaka, yang tega membunuh ibu kandungnya sendiri.

1. Ansori Bunuh Ibunya Pakai Cangkul

net
tribunjateng/Rifqi Gozal
Polisi sedang melakukan olah tempat kejadian perkara pembunuhan di Desa Getasrabi, Kecamatan Gebog, Kudus, Selasa (28/11/2017).

Aminah (77), warga Dukuh Kebangsan RT 2 RW 3 Desa Getasrabi, Kecamatan Gebog, Kudus, meninggal dunia setelah dibunuh anak kandungnya, Ansori,  Selasa (28/11/2017).

Setelah membunuh ibunya, Ansori kemudian mendatangi Kepala Dusun Kebangsaan, Bahrin (56), untuk mengakui perbuatannya.

Setelah dicek oleh Bahrin, ternyata memang benar Aminah sudah tewas bersimbah darah.

Ansori tega membunuh ibunya karena tak diberikan uang jajan.

Setelah ditangkap polisi dan diperiksa, ternyata Ansori mengalami gangguan jiwa, diduga karena bercerai dari istrinya.

2. Dwi Prayogi Bunuh Ibunya karena Tak Dibelikan Helm

Dwi Prayogi (20), warga Desa Kalirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang tega membunuh ibunya, Suyati (41).

Ia nekat menghabisi nyawa ibunya, karena meminta untuk dibelikan helm, tetapi tidak dituruti.

Rasa iri Dwi sudah berlangsung cukup lama.

Dwi Prayogi Bunuh Ibunya karena Tak Dibelikan Helm
Dwi Prayogi Bunuh Ibunya karena Tak Dibelikan Helm ()

Ia semakin merasa kesal karena kakak dan adiknya dibelikan sepeda motor, sedangkan dirinya tidak.

Ia lalu berencana untuk membunuh ibunya.

Malam hari setelah pulang futsal pada Selasa (26/9/2017), pemuda lulusan SMP ini mabuk dan mendatangi kamar ibunya.

Tiga kali ia urung untuk membunuh ibunya, tetapi akhirnya memukul kepala Suyati menggunakan talenan.

Untuk menyamarkan perbuatannya, Dwi mengikat leher korban menggunakan kawat, agar seolah wanita itu tewas karena gantung diri.

Namun, upaya licik Dwi ketahuan oleh polisi.

Petugas curiga jika Suyati tewas dibunuh, karena banyaknya darah yang ia keluarkan.

Setelah penyelidikan secara intensif dilakukan, akhirnya diketahui bila pelakunya adalah anak kandung korban, yakni Dwi.

Kini Dwi telah ditangkap polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

3. Pelaku Buang Mayat Ibunya ke Sungai

Sangkot Manurung (37), warga Tapian Nauli, Dusun Lumban Julu, Desa Juhar, Kecamatan Bandar Khalipah, Kabupaten Sergai, Sumatera Utara, tega membunuh ibu kandungnya, Sopiana Br Parhusip, secara keji.

Pada Sabtu (26/8/2017) malam, pelaku mendatangi ibunya, lalu membacok wajah dan tangan korban hingga tewas.

Setelah itu, Sangkot membuang jasad ibunya di sungai belakang rumahnya.

Pelaku Buang Mayat Ibunya ke Sungai
Pelaku Buang Mayat Ibunya ke Sungai ()

Mayat Sopiana ditemukan tersangkut akar pohon beringin di bawah jembatan Sei Padang Kampung Sei Sarimah.

Setelah ditangkap polisi Sangkot mengatakan bahwa dirinya mendapat bisikan agar membunuh ibunya.

Pria yang diduga mengalami gangguan kejiwaan ini merasa telah mati dan orang yang membunuhnya adalah ibunya.

Tak hanya ditangkap, Sangkot juga diperiksa oleh dokter kejiwaan untuk memeriksa kondisi mentalnya.

4. Pemuda di Tanggamus Gorok Leher Ibunya Gara-gara Motor

Hanya karena permintaan untuk dibelikan motor belum dapat dipenuhi, seorang pemuda bernama Yudi, warga Dusun Batu Peti, Pekon Ampai, Kecamatan Limau, Tanggamus, tega menggorok leher ibu kandungnya hingga tewas.

Padahal, ibu pelaku yang bernama Siti Aminah (60), bersedia membelikan sepeda motor, tetapi tahun depan.

Ternyata, pemuda 23 tahun itu tak sabar menunggu tahun depan dan memilih untuk menghabisi nyawa ibunya.

Seorang saksi mata melihat tangan pelaku berlumuran darah saat berjalan ke luar rumah.

net
net ()

Saksi itu kemudian mengecek rumah Yudi dan mendapati Siti Aminah sudah tergeletak berlumuran darah.

Ia lalu memberitahu warga lain dan melaporkan kasus ini ke kepolisian.

5. Remaja 18 Tahun Bantai Ibunya karena Disuruh Mematikan Kompor

Dimas, remaja 18 tahun di Ciputat, tega menghabisi nyawa ibu kandungnya, Titin Nurbaiti (50), hanya karena masalah sepele.

Saat kejadian, Dimas ingin menyalakan rokok menggunakan api kompor, tetapi sang ibu meminta untuk mematikannya.

Diduga karena kesal, ia langsung membantai ibunya dengan golok hingga tewas.

Saat polisi memeriksa tubuh korban, mereka menemukan sejumlah luka menganga, seperti luka sayatan di leher, luka bacok di kepala, jari-jari kelingking, dan jari manis yang putus.

Pelaku langsung diamankan oleh petugas, tetapi mengalami depresi saat pemeriksaan lebih dalam dilakukan. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved