Banjir dan Longsor DIY
Pasca Bencana di Gunungkidul, BPBD Prioritaskan Hal Ini
Sekarang yang menjadi prioritas adalah pembangunan darurat seperti jembatan sementara atau perbaikan rumah warga.
Penulis: trs | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Tris Jumali
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Ruti Sulastri menyampaikan saat ini BPBD sedang masuk masa pemulihan tanggap darurat, Sabtu (9/12/2017).
"Karena dipandang belum cukup untuk penyelesaian yang sifatnya masa transisi, jadi ada perpanjangan SK sampai 4 Maret 2018 yang sifatnya darurat, nanti kalau sudah lewat pemulihan darurat, baru pemulihan fisik," ucap Ruti.
Ia menjelaskan untuk masa darurat di Gunungkidul sediri sudah rampung, dan sekarang yang menjadi prioritas adalah pembangunan darurat seperti jembatan sementara atau perbaikan rumah warga.
"Darurat kan sudah rampung, jadi sekarang membangun yang tidak permanen, masa pemulihan tanggap darurat sampai tiga bulan kedepan, jadi pembangunannya masih kecil-kecil," ungkapnya.
Ia mengungkapkan saat ini bantuan logistik untuk masyarakat yang terdampak sudah terkendali, dan apabila ada yang masih ingin membantu logistik, BPBD siap untuk menyalurkan, namun saat ini yang dibutuhkan adalah bahan material bangunan.
Bantuan yang akan diberikan dari APBD sendiri sekitar Rp 500 juta untuk membangun hunian sementar bagi warga yang terdampak bencana banjir akibat siklon Cempaka.
"Rp 500 kita paling sekitar 100 rumah, itu pun kalau hunian sementara itu Rp 5 juta. Desanya menyebar, semua kecamatan yang terdampak dapat (bantuan)," terangnya.
Ruti menjelaskan bahwa pengungsi di Gunungkidul saat ini sudah kembali kerumahnya, dan tidak ada lagi pengungsi yang berada di pengungsian. (*)