Banjir dan Longsor DIY

Pusdalops BPBD DIY Terus Bantu Korban Badai Cempaka

Siklon Tropis Cempaka yang telah mengakibatkan kejadian bencana dari angin kencang, longsor hingga banjir di DIY.

Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM/PRADITO RIDA
Proses evakuasi korban longsoran di Jlagran RT.1 RW.1, Gedongtengen, Kota Yogyakarta dimulai kembali. Nampak anggota TNI, TRC BPBD DIY, petugas Kepolisian Resort Kota (Polresta) Yogyakarta, dan anggota pemadam kebakaran (Damkar) tengah melakukan proses evakuasi, Rabu (29/11/2017). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Siklon Tropis Cempaka yang telah mengakibatkan kejadian bencana dari angin kencang, longsor hingga banjir di DIY.

Terkait hal tersebut, Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana BPBD DIY terus berupaya membantu para warga yang terdampak badai Cempaka.

Dari data yang dimiliki, terdapat 611 titik di DIY yang terdampat cuaca ekstrem beberapa hari kemarin.

146 rumah warga mengalami kerusakan baik dari rusak ringan dan rusak berat.

Dari jumlah korban luka, terpantau ada delapan orang meninggal dunia, dan sembilan orang mengalami luka-luka.

Danang Samsurizal, manager Pusdalops BPBD DIY mengatakan pada Jumat (1/12/2017) ini pihaknya terus bekerja mengurangi beban para warga yang menjadi korban bencana ini.

Baca: Sosialisasi Call Centre Pusdalops BPBD DIY Melalui Media Video Motion Grafis

Beberapa diantaranya adalah membersihkan wilayah terdampak seperti fasilitas umum, rumah warga dan jalan dari material longsor dan lumpur banjir.

Hal ini dilakukan untuk membuka dan memperlancar akses jalan yang tertutup.

"Selain itu kami juga melakukan distribusi bantuan permakanan dan non permakanan kepada masyarakat terdampak. Selain itu juga dropping air bersih ke Kabupaten Bantul dan Gunungkidul," terangnya.

Selain itu, pihaknya juga menyediakan tim kesehatan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terdampak, penanganan sanitasi, dan penanganan kesehatan lingkungan.

"Pemetaan dan penilaian dampak bencana juga dilakukan untuk fase pemulihan pasca bencana," tambahnya.

Sementara itu, Dosen Geologi UGM, Wahyu Wilopo, sebelumnya mengatakan mitigasi bencana diperlukan di DIY mengingat banyaknya potensi bencana.

Selain Badai Cempaka kemarin, DIY berpotensi mengalami bencana erupsi merapi, tanah longsor, gempa, banjir, tsunami.

"Masyarakat harus dibekali dengan pengetahuan akan tanda-tanda saat terjadi bencana alam. Idealnya di lokasi rawan bencana dibentuk tim yang berasal dari masyarakat sendiri untuk membentuk kemandirian masyarakat," ujarnya.

Wahyu mengatakan, masyarkat harus dilatih terlebih dahulu, lalu setelah mendapatkan pelatihan, mereka dapat menyebarkan ilmu tersebut ke yang lain.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved