Banjir dan Longsor DIY
BPBD Bantul Minta Perangkat Desa Berperan Aktif dalam Distribusi Bantuan
Mekanismenya, tiap desa diminta membuat posko atau dapur umum sebagai pos tempat BPBD menyalurkan bantuan.
Penulis: Susilo Wahid Nugroho | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul masih mengupayakan pemerataan distribusi bantuan kepada warga terdampak bencana banjir dan tanah longsor.
Agar upaya ini maksimal, BPBD Bantul meminta perangkat desa berperan aktif di dalamnya.
Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Dwi Daryanto mengatakan, secara umum seluruh warga terdampak bencana sudah mendapatkan bantuan logistik.
"Sudah bisa diatasi, tapi kami akui memang beberapa warga sedikit terlambat mendapat bantuan," kata Dwi, Jumat (1/12/2017).
Keterlambatan tersebut terjadi karena kendala kecepatan informasi dari warga terdampak untuk mendapatkan bantuan kepada pihak terkait utamanya BPBD.
Dwi pun menganggap ini wajar karena jumlah warga yang terkena dampak cukup banyak. Sementara kejadian juga berlangsung cepat.
Baca: Pusdalops BPBD DIY Terus Bantu Korban Badai Cempaka
Di Bantul sendiri menurut Dwi, ada 245 titik lokasi terdampak bencana yang tersebar di beberapa kecamatan.
Angka itu tersebar di hampir semua wilayah di Bantul yang berjumlah 17 kecamatan.
Dari total 75 desa, sekitar 50 desa diantaranya terkena dampak bencana banjir dan tanah longsor.
"Jadi wajar kalau ada satu dua warga atau wilayah belum tersentuh bantuan, tapi kami jamin dalam satu dua hari ini semua warga korban bencana kemarin sudah mendapat bantuan memadai, sedang terus kita kumpulkan informasi dari pihak desa soal kebutuhan," katanya.
Dwi pun menghimbau kepada para perangkat desa mulai dari RT, RW sampai Kepala Desa agar berperan aktif mendata warga yang memang masih membutuhkan bantuan.
Mekanismenya, tiap desa diminta membuat posko atau dapur umum sebagai pos tempat BPBD menyalurkan bantuan.
Baca: BPBD DIY dan FPUB Bangun Posko Jogja Sehati
Setelah itu dari desa ini berkewajiban menyalurkan bantuan kepada warga mereka yang membutuhkan karena mereka lebih paham kondisi warganya.