Banjir dan Longsor DIY

Kapolda DIY : Semua Polres di DIY Siaga Satu

Semua anggota polisi harus siap memberi bantuan ke warga terkena dampak banjir, waktu kerja diatur memakai sistem shift.

Penulis: Susilo Wahid Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Susilo Wahid
Kapolda DIY, Brigjend Pol Ahmad Dofiri turun langsung dan ikut mencangkul tanah lumpur yang meluap menutupi jalan di lokasi terdampak bencana banjir di Dusun Sompok, Sriharjo, Imogiri, Bantul, Kamis (30/11/2017) siang. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Bencana banjir yang melanda sebagian besar wilayah DIY dua hari terakhir membuat Kapolda DIY, Brigjend Pol Ahmad Dofiri menyiagakan seluruh anggotanya.

Semua Polres di empat kabupaten dinyatakan siaga satu termasuk Polda DIY sendiri.

"Semua Polres siaga satu, termasuk Polda DIY, semua anggota harus siap memberi bantuan ke warga terkena dampak banjir, waktu kerja diatur memakai sistem shift," kata Ahmad Dofiri saat mengunjungi Posko Bencana di Balai Desa Kebon Agung, Imogiri, Bantul, Kamis (30/11/2017).

Menurutnya, sejak awal bencana banjir terjadi pihak Polda DIY sebenarnya sudah menggerakkan seluruh anggota untuk ikut serta terjun ke lokasi terdampak.

Selain menjaga keamanan, juga membantu dalam proses evakuasi agar korban yang ditimbulkan tidak semakin banyak.

Meski curah hujan yang turun di wilayah DIY telah berkurang, pihaknya akan tetap menyiagakan seluruh anggota sembari berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Pasalnya, dampak banjir masih berpotensi terjadi.

Terutama di wilayah rendah seperti Bantul yang dilewati banyak sungai besar.

"Jadi Bantul ini harus lebih waspada, karena meskipun lokasi tidak hujan tapi potensi sungai meluap masih tinggi, air bisa datang dari kiriman wilayah kota dan Sleman yang sedang hujan," katanya.

Kini, seiring menurunnya curah hujan, Ahmad Dofiri menggiatkan anggotanya untuk fokus membantu membersihkan bekas banjir termasuk membuka kembali akses jalan yang sempat tersendat karena rusak ataupun terkena luapan tanah lumpur.

Pemenuhan bantuan juga diperlancar.

Di Balai Desa Kebon Agung, selain melihat kondisi para pengungsi, Ahmad Dofiri juga bercengkerama singkat dengan beberapa warga korban banjir.

Seorang warga yang sempat berbincang dengan kapolda adalah Muhroni.

Bahkan ia memberi secarik kertas kepada kapolda.

"Surat itu sudah saya persiapkan dari rumah, isinya minta pak Kapolda memperpanjang tanggul bendungan Tegal di Mranggen, Kebonagung karena kalau air naik, kami jadi risiko kena dampak, saya juga minta bantuan air bersih karena air sumur kami kotor kena luapan air banjir," kata Muhroni.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved