Warga Terdampak Bandara Kulonprogo Adukan Kapolsek Temon dan AP ke Ombudsman RI DIY
Aduan dari PWPP-KP diterima langsung oleh Kepala Ombudsman RI Perwakilan DIY, Budhi Masthuri, sekira pukul 11.30 WIB.
Penulis: Tantowi Alwi | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Tantowi Alwi
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ombudsman RI (ORI) Perwakilan DIY menerima aduan dari Paguyuban Warga Penolak Penggusuran Kulonprogo (PWPP-KP), Selasa (28/11/2017).
Aduan dari PWPP-KP diterima langsung oleh Kepala Ombudsman RI Perwakilan DIY, Budhi Masthuri, sekira pukul 11.30 WIB.
Fajar Ahmadi, pelapor dari PWPP-KP mengatakan pengaduan ini merupakan buntut dari tindak kesewenang-wenangan dari aparat kepolisian Polsek Temon yang mencongkel tiga pintu rumah dan 11 daun jendela milik warga yang menolak proyek pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) pada Senin (27/11) kemarin.
Selain mencongkel pintu rumah dan daun jendela, Fajar mengungkapkan pihak PLN juga memutus hak warga terhadap akses listrik.
"Sebelumnya tidak ada peringatan ataupun pemberitahuan, baik dari Kapolsek Temon, Angkasa Pura, dan PLN perihal peristiwa ini," kata Fajar.
Fajar merasa tidak ada keadilan pada dirinya dan warga yang lain.
Saat ini Fajar dan keluarga masih menempati rumah tersebut meski tidak ada air, tidak ada lampu karena arus listrik sudah diputus.
"Pintu rumah saya sudah dipasang, cuma ditempel pakai paku. Listrik disambung lewat tetangga karena anak mau belajar untuk ujian," kata Fajar.
Fajar merasa belum pernah menerima surat peringatan ataupun pemberitahuan terkait hal yang dialaminya.
"Cuma membacakan surat perintah Kapolsek Temon saat di rumah saya," kata Fajar.
Fajar beserta PWPP-KP yang lain meminta Ombudsman RI untuk menindaklanjuti aduan yang mereka layangkan.
Mereka melaporkan aparat Kapolsek Temon, Setyo Heri Purnomo, pihak Angkasa Pura, dan PLN kepada Ombudsman RI Perwakilan DIY.
Fajar menceritakan setiap warga yang bertanya ke pihak Angkasa Pura, Kapolsek Temon yang menjawab.
"Jawabnya bentak-bentak kepada warga, padahal Angkasa Pura enggak," ujar Fajar.
Fajar berharap sekali Ombudsman RI bisa menindaklanjuti laporan dirinya dan warga yang lain.
"Harapan saya aparat kepolisian seharusnya jadi pengayom masyarakat. Katanya polisi mengayomi masyarakat tapi kenyataan di lapangan sebaliknya," kata Fajar. (*)