Tangkap Peluang KSN Borobudur, Pemkot Magelang Dorong Pengembangan UMKM
Jumlahnya pun didorong untuk terus bertambah agar dapat menangkap peluang ditetapkannya Borobudur menjadi Kawasan Strategis Nasional.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Pemerintah Kota Magelang mendorong pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Magelang.
Jumlahnya pun didorong untuk terus bertambah, dengan begitu dapat menangkap peluang ditetapkannya Borobudur menjadi Kawasan Strategis Nasional (KSN).
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Magelang, Joko Budiono, mengatakan, UMKM terus didorong untuk bertambah.
Hasil pendataan tahun 2017, jumlah UMKM di Kota Magelang mencapai 6.940 pelaku usaha, yakni 6.520 unit usaha mikro, 404 usaha kecil dan 16 usaha menengah.
Jumlah tersebut mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 13.804 orang dengan omzet per bulan Rp63.952.001.500.
"Tentunya hal ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat," ujar Joko, Selasa (28/11) pada Sarasehan Forum UMKM di Aula SMAN 4 Magelang, Selasa (28/11/2017).
Baca: Pelaku UMKM Magelang Diminta Tangkap Peluang Kawasan Strategis Nasional Borobudur
Kendati demikian, pihaknya mengatakan masih terdapat berbagai permasalahan dalam pengembangan UMKM diantaranya adalah kualitas produk belum sesuai pasar, pemasaran, dan permodalan yang terbatas.
Pihaknya pun melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah ini adalah memberikan motivasi, memfasilitasi, dan mendampingi baik dalam akses permodalan maupun pemasaran.
"Untuk meningkatkan kuaitas produk juga dilakukan pelatihan, mendorong dan mendampingi dalam pengajuan dan pengurusan sertifikat dalam menunjang kualitas produk diantaranya PIR, merk dagang, SNI dan sertifikat halal," ujarnya.
Dari sisi regulasi, melalui Peraturan Walikota nomor 5 tahun 2016 tentang pemberiaan ijin usaha mikro dan kecil (IUMK), pelaku UMKM pun dilindungi dan diberikan fasilitasi.
Untuk diketahui, jumlah pelaku usaha yang telah memiliki IUMK sampai dengan bulan November tahun ini sebanyak 2046 pelaku usaha.
Jumlah ini didorong untuk terus ditambah tahun 2018 mendatang.
"Kami akan berikan fasilitasi, dan pendampingan kepada pelaku UMKM, sehingga dengan begitu mereka dapat berkembang, dan berdaya saing," tuturnya.(TRIBUNJOGJA.COM)