Tekan Angka Kemiskinan, Pemkab Kulonprogo Dorong Usaha Produktif Mandiri

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Berkurangnya angka pengangguran diyakini Pemerintah Kabupaten Kulonprogo akan berdampak pada tertekannya angka kemiskinan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kulonprogo, Eko Wisnu Wardhana, Kamis (23/11/2017) mengatakan, satu di antara langkah yang dilakukan pihaknya untuk menekan angka kemiskinan maupun pengangguran adalah dengan meningkatkan kualitas layanan penempatan kerja.

Penyerapan tenaga kerja menurutnya tidak mungkin hanya mengandalkan lowongan yang datang dari perusahaan-perusahaan.

Lebih dari itu, masyarakat didorong untuk menciptakan peluang kerjanya sendiri melalui jalur wirausaha.

"Pemerintah mendorong masyrakat untuk mandiri dan menciptakan peluang kerja dengan berwirausaha," kata Eko.

Ia menyebut, Disnakertrans Kulonprogo dalam hal ini juga berupaya memfasilitasi masyarakat yang telah mempunyai embrio usaha dengan pelatihan, motivasi, dan bantuan sarana usaha.

Sehingga, bantuan itu bisa menunjang usaha serta berujung pada peningkatan kesejahteraan keluarga.

Kepala Seksie Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja, Dinas tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kulonprogo, Saptarini mengatakan, saat ini Kulonprogo mendapat jatah tujuh paket bantuan usaha produktif dari Kementerian Ketenagakerjaan.

Bantuan itu disalurkan dalam tiga tahap sejak awal November ini.

Tiga paket dialokasikan untuk wirausahawan kategori tenaga kerja muda produktif, tiga paket untuk orang tua pekerja anak, dan satu paket lain untuk tenaga kerja disabilitas produktif.

Penerimanya masing-masing sudah memiliki rintisan usaha dan bentuk bantuannya disesuaikan dengan usaha yang dijalankan.

Beberapa jenis bantuan yang diberikan antara lain kompor gas, oven, wajan, loyang, mesin cuci, kompresor, dan perkakas lainnya.(*)