Selamat Hari Anak Sedunia! Kenalan Yuk Sama Yuma Soerianto, Bocah SD yang Jago Bikin Aplikasi
Beda cerita kalau tanya ke programmer aplikasi permainan, pasti pernah dengar nama bocah jenius satu ini.
Penulis: Fatimah Artayu Fitrazana | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Nama Yuma Soerianti (10) mungkin tidak familiar di telinga kita.
Tapi, beda cerita kalau tanya ke programmer aplikasi permainan, pasti pernah dengar nama bocah jenius satu ini.
Yuma adalah pengembang aplikasi termuda yang mendapatkan beasiswa Worldwide Developer Conference (WWDC) awal bulan Juni 2017 lalu di San Jose, Amerika Serikat.
Di sana anak kelas 5 SD di Middle Park Primary School, Melborne, Australia ini mampu membuat CEO Apple, Tim Cook kagum.
Seperti di lansir dari laman The Sydney Morning Herald, "Saya suka membangun situs web, hanya pengkodean dasar menggunakan javascript dan css," kata Yuma.
Yuma mulai mengenal coding menggunakan Swift Playgrounds. Swift Playgrounds adalah sebuah aplikasi iPad yang mengajarkan anak-anak mempelajari dasar-daar pengkodean.
Dia menyelesaikan seluruh turorial di Swift Playgrounds dengan cepat. Untuk belajar lebih lanjut, Yuma bertanya kepada guru dan orangtuanya.
Sayangnya, Yuma tahu lebih banyak tentang pengkodean lebih dari orangtua dan gurunya sendiri.
Kurang dari setahun, Yuma merilis lima aplikasi di App Store.
Let's Stack!, Hunger Button, Kid Calculator, Weather Duck, dan Pocket Poké, adalah karya jeniusnya.
Tim Cook, CEO Apple, tidak bisa menutupi rasa kagumnya ketika Yuma menunjukkan aplikasi-aplikasinya.

Cook sangat terkesan pada aplikasi kalkulator yang Yuma buat di pesawat.
"Keren sekali, hebat," puji Tim Cook, dilansir dari ABC Australia Plus Indonesia.
"Dan kamu membuatnya di pesawat dalam perjalanan dari Australia ke AS? Wow. Kamu bisa membuat aplikasi dalam hitungan jam. Saya terkesan. Saya tak sabar melihat karyamu selanjutnya," lanjutnya.
Aplikasi tersebut dibuat untuk membantu orangtua Yuma menghitung harga barang dengan menambahkan pajak penjualan lokal.
Hebatnya lagi, aplikasi itu dapat mengonversi mata uang saat pemakainya ketika hendak berbelanja di perjalanan.
Hunger Button juga aplikasi keren yang dibuat Yuma. Aplikasi ini memungkinkan penggunanya untuk menemukan restoran di sekitar.
Yuma kini memiliki sebuah saluran di YouTube dengan nama Anyone Can Code.
Di sana, Yuma membagikan tutorial pengkodean untuk dengan gaya anak-anak.
Yuma Soerianto adalah anak keturunan Indonesia.
Ayahnya Hendri Soerianto menjelaskan, dia berasal dari Jakarta, dan keluarga kecil mereka telah tinggal di Australia selama delapan tahun.
Sebelumnya, mereka tinggal di Singapura dan Yuma lahir di sana. Mereka berpindah ke Australia ketika Yuma berusia tiga tahun.
Untuk melihat kehebatan Yuma Soerianto melakukan pengkodean, kamu bisa mengunjungi website ini http://www.madebyyuma.com/.
(Tribun Jogja/ Fatimah Artayu Fitrazana).