Pelindo III Reaktivasi Rel Kereta Api Petikemas untuk Dorong Laju Ekonomi Jateng dan DIY
Harapannya TPKS dapat menjadi pilihan pengiriman komoditi baik ekspor maupun impor di daerah Jawa Tengah dan DIY.
Penulis: Victor Mahrizal | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Victor Mahrizal
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pelindo III melalui Terminal Petikemas Semarang (TPKS) bersama dengan KAI kembali menghidupkan perekonomian Jawa Tengah dan DIY dengan membuka jalur kereta api di Pelabuhan Tanjung Emas.
“Pengaktifan kembali jalur kereta api dari dan ke pelabuhan ditujukan untuk memperlancar pengiriman barang dan mengurangi beban jalan raya,” kata Manager Operasi dan Komersial Pelindo III-TPKS Hermani Gunawan, di Kantor Disperindag DIY, Kamis (16/11/2017).
Secara geografis posisi TPKS berada di antara dua pelabuhan besar yaitu Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Tanjuk Perak.
Dengan mengamati posisi TPKS yang berada di tengah dua pelabuhan tersebut, harapannya TPKS dapat menjadi pilihan pengiriman komoditi baik ekspor maupun impor di daerah Jawa Tengah dan DIY serta mampu menarik komoditi di wilayah perbatasan Jawa Timur dan Jawa Barat.
"Dengan kapasitas TPKS yg di tahun 2018 mampu menampung 1jt TEUs, maka kami harap para pelaku usaha khususnya di Jateng dan DIY dapat melanjutkan aktivitas bisnisnya melalui TPKS," lanjut Hermani.
Untuk mendukung hal tersebut TPKS telah melakukan berbagai macam upaya antara lain bekerjasama dengan KAI melakukan reaktivasi rel kereta api petikemas dengan rute Semarang Tawang-Pelabuhan Tanjung Emas-TPKS dan berakhir di Solo-Jebres.
Selain itu juga melalui sistem teknologi yang canggih, TPKS makin memantapkan posisi menjadi terminal automatisasi, hal ini terbukti dengan adanya on line system, gate automation, OCR (optical character recognition) perekaman data fisik petikemas, RFID, CCTV serta penambahan A-RTG (Automated-Rubber Tyred Gantry) menjadi 20 Unit dari 11 unit yang telah dimiliki TPKS sebelumnya.
Untuk itu TPKS dan KAI menawarkan beragam fasilitas yang dapat menjadi penunjang bisnis pelaku usaha khususnya di area Jateng dan DIY.
“Melalui sosialisasi yang juga menggandeng Disperindag DIY harapannya para pelaku usaha dapat mengetahui lebih keuntungan yang ditawarkan melalui jalur tengah, tidak lagi berpaku pada Pelabuhan Tanjung Perak dan Tanjung Priok terutama dari segi efisiensi biaya,” tuturnya.(tribunjogja.com)
