Terkait Klitih, Polres Bantul Himbau Masyarakat Jangan Asal Bertindak
Ia tetap mewanti-wanti kepada seluruh warga Bantul untuk tidak bertindak terlewat jauh dalam upaya memerangi aksi klitih ini.
Penulis: Susilo Wahid Nugroho | Editor: oda
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Respon agresif ditunjukkan masyarakat pasca maraknya kekerasan pemuda bersenjata tajam atau klitih di wilayah Bantul.
Dengan dalih ikut memerangi aksi klitih, para netizen memposting kesiapannya melalui media sosial seperti facebook dengan cara kurang santun.
Seperti postingan foto beberapa netizen yang terkesan ingin main hakim sendiri karena bersiaga memerangi aksi klitih di lokasi atau daerah tertentu sembari menunjukkan senjata tajam.
Beberapa, bahkan terang-terangan siap mengambil tindakan jika mendapati pelaku klitih beraksi.
Wakapolres Bantul, Kompol Mariska Fendi Santosa ditemui di ruangannya, Rabu (15/11/2017) memahami respon warga yang ingin ikut memerangi aksi klitih di masyarakat.
"Saya rasa itu positif, karena kami butuh peran aktif masyarakat untuk mengurangi aksi klitih," kata Kompol Mariska.
Namun ia tetap mewanti-wanti kepada seluruh warga Bantul untuk tidak bertindak terlewat jauh dalam upaya memerangi aksi klitih ini.
Misalnya mengambil tindakan yang mengarah ke aksi kekerasan atau penganiayaan kepada pelaku klitih.
Apalagi sampai menghilangkan nyawa seseorang.
Bentuk respon yang diinginkan Kompol Mariska misalnya bekerjasama dengan aparat kepolisian untuk identifikasi lokasi rawan klitih atau menyampaikan kelompok-kelompok yang selama ini meresahkan warga kepada aparat kepolisian.
Atau, melakukan patroli lingkungan demi rasa aman.
"Cukup sampai disitu, biar aparat yang menindak pelaku klitih, bersiaga atau sampai menambil tindakan memakai senjata tajam berarti sama saja mejadi pelaku klitih, jadi jangan sampai bertindak terlewat batas, yang jelas kami butuh peran aktif masyarakat memerangi klitih," katanya. (*)