Operasi Zebra Selesai, Tilang dan Teguran di Kota Yogyakarta Meningkat Dibanding Tahun Lalu
Peningkatan angka pelanggaran pada Operasi Zebra tahun ini dikarenakan semua Polsek juga terlibat dalam operasi tersebut.
Penulis: rid | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Pradito Rida Pertana
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Operasi Zebra yang digelar Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sejak 1 November 2017 lalu berakhir kemarin, Selasa (14/11/2017).
Adapun operasi yang berlangsung selama 14 hari ini digelar serentak di semua daerah yang berada di Indonesia, dan menekankan kepada penindakan para pengendara yang kerap melawan arus, penggunaan lampu strobo/rotator, dan penyalaan lampu utama setiap sepeda motornya.
Untuk di wilayah Kota Yogyakarta sendiri, jumlah pengendara yang ditilang dan mendapat teguran dari petugas Kepolisian mencapai ribuan pengendara.
Tribunjogja.com memperoleh data dari Polresta Yogyakarta, dimana dalam data tersebut sebanyak 4.779 pengendara yang melanggar dikenai tilang dan 2.837 pengendara mendapat teguran selama operasi zebra tersebut.
Jika dihitung secara keseluruhan, terdapat 7.616 pengendara yang melakukan pelanggaran lalu lintas selama digelarnya operasi tersebut.
Sedangkan jika dibandingkan dengan hasil operasi zebra tahun 2016, hanya 4.147 pengendara yang melakukan pelanggaran lalu lintas.
Baca: Polres Bantul Tindak 9.622 Pelanggar Selama Operasi Zebra
Jumlah tersebut meliputi 2779 orang terkena tilang dan 1368 lainnya mendapat teguran dari petugas Kepolisian.
Dari data tersebut, nampak bahwa telah terjadi peningkatan dalam jumlah pengendara yang melakukan pelanggaran selama operasi zebra digelar.
Bahkan jika diprosentase, jumlah pelanggar yang terjaring mengalami peningkat hingga 100%.
Kasat Lantas Polresta Yogyakarta, Kompol Dwi Prasetyo mengatakan peningkatan angka pelanggaran pada Operasi Zebra tahun ini dikarenakan semua Polsek juga terlibat dalam operasi tersebut.
"Operasi Zebra yang dilaksanakan kemarin melibatkan Polsek-polsek, tiap polsek kita kasih TO masing-masing, dan diikuti semua personilnya, bukan hanya jajaran lantas. Semuanya ikut untuk melakukan giat penindakkan dalam operasi kemarin," katanya, Rabu (15/11/2017).
Lanjutnya, dilibatkannya seluruh Polsek dalam Operasi Zebra yang digelar selama 14 hari kemarin, karena dalam operasi tersebut lebih menekankan pada penindakan represif para pengendara yang melakukan pelanggaran dalam berlalu lintas.
Sedangkan untuk tindakan preventif juga dilakukan, namun tidak begitu ditekankan.
"Dalam operasi zebra ini kan penindakannya kepada pelanggar 80% represif dan 20% preventif. Karena itu, otomatis di seluruh wilayah Kota melakukan operasi zebra, dan lebih ke penindakan terhadap pelanggaran yang dilakukan pengendara. Karena itulah angkanya meningkat," jelasnya.
Dikatakannya pula, meski mengalami peningkatan angka untuk jumlah pengendara yang ditilang maupun ditegur.
Namun, untuk angka kecelakaan lalu lintas berhasil ditekan oleh pihaknya.
Ia menjelaskan pula bahwa dengan penindakan yang dilakukan pihaknya adalah semata-mata untuk mengedukasi masyarakat.
"Tidak masalah meningkat, tujuan kita kan untuk menekan angka kecelakaan dan mengedukasi masyarakat melalui penindakan itu. Dari edukasi itu kita ingin membentuk pola pikir pengendara untuk tertib berkendara dan berlalu lintas," ungkapnya.
"Makanya kita galakkan penindakan secara masif di seluruh titik operasi. Hal itu dilakukan agar masyarakat sadar akan kesalahannya dan tidak mengulanginya lagi. Dari edukasi itu juga diharapkan jadi pemahaman bagi masyarakat agar tertib berlalu lintas dan menanamkan budaya keselamatan berkendara," imbuhnya.
Ia menambahkan, usai dilakukannya operasi zebra 2017 ini diharapkan masyarakat luas, khususnya para pengendara kendaraan bermotor mulai tertib dalam berlalu lintas.
Karena hal tersebut dapat berhubungan dengan keselamatan dirinya.
"Kita mau setelah selesai operasi zebra ini masyarakat sudah mulai tertib berlalu lintas, dan menyadari bahwa berkendara yang berkesalamatan ini sebagai suatu kebutuhan. Jadi bukan hanya tertib saat operasi saja, tapi semoga tertibnya berlanjut jadi budaya masyarakat," pungkasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)
