Merti Dusun Gadung Bangunkerto Sleman, Wujud Rasa Syukur pada Tuhan Atas Limpahan Rezeki
Adanya Bregodo dan napak tilas watu gede merupakan tambahan acara baru dari tahun sebelumnya.
Penulis: Tantowi Alwi | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Tantowi Alwi
TRIBUNJOGJA, COM, SLEMAN- Dusun Gadung, Desa Bangunkerto, Sleman, Yogyakarta menggelar Merti Dusun pada Minggu (5/11/2017).
Gelaran ini berlangsung pukul 09.00 - 18.00 WIB.
Beberapa agenda yang dilaksanakan yaitu napak tilas watu gedhe, berjanjen, karawitan 'puspito laras', karnaval bregodo jagul wulung, arak-arakan gunungan, jathilan klasik 'sekar gadung'.
"Tujuannya melestarikan seni dan budaya Dusun Gadung yang merupakan warisan leluhur," kata Sulaksono, Dukuh Gadung, Desa Bangunkerto kepada tribunjogja.com.
Adanya Bregodo dan napak tilas watu gede merupakan tambahan acara baru dari tahun sebelumnya.
"Pada intinya mempererat silaturahmi antar warga, sehingga di segala bidang akan baik serta wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rezeki dan rahmat-Nya," kata Sulaksono.
Masyarakat tampak antusias mengikuti jalannya acara ini.
Lagu-lagu Jawa dan alunan musik dari karawitan menambah meriah acara ini.
Selama dua tahun ini, gunungan rutin ada dalam acara merti dusun.
"Gunanya itu merangkai hasil bumi masyarakat dusun, hikmahnya sedekah sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT," tambah Sulaksono.
Kegiatan merti dusun selalu dilakukan pada setiap bulan Sapar.
"Sudah tradisi Jawa, dulu bukan merti dusun tapi saparan memperingati Dusun Gadung," kata Sulaksono.
Persiapan acara sudah dilakukan sejak sebulan yang lalu dan melibatkan hampir seluruh masyarakat Dusun Gadung.
Semua warga antusias, hampir semua warga kebagian tugas, ibu-ibu karawitan dan shalawat, anak-anak dan remaja ikut kirab, dan bapak-bapak ikut pejathilan. Kirab Merti Dusun Gadung ini menempuh jalur sepanjang 2KM.