Perhatian bagi Penyayang Kucing! Panleukopenia, Penyakit Mematikan Hewan Lucu Ini

Panleukopenia merupakan penyakit yang sangat jahat bagi kucing, karena hampir semua yang terserang menyebabkan kematian.

Penulis: Hanin Fitria | Editor: oda
intisari-online
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribunjogja.com, Hanin Fitria

TRIBUNJOGJA.COM – Bagi pencita kucing pasti tidak menginginkan kucing sakit bahkan hingga menyebabkan kematian.

Tentu saja untuk menghindari penyakit pada kucing perlu menambah wawasan mengenai jenis-jenis penyakit dan penyebab utamanya.

Penyakit kucing yang paling mematikan bernama Panleukopenia.

Panleukopenia merupakan penyakit yang sangat jahat bagi kucing, karena hampir semua yang terserang menyebabkan kematian.

Penyakit ini sangat menular bagi kucing lain, namun tidak menular ke manusia.

Nama lain dari panleukopenia yaitu feline distempet.

Panleukopenia disebabkan oleh virus yang bernama feline panleukopenia virus (FPV) yang masih tergolong dalam feline parvovirus.

Virus ini mampu bertahan selama satu tahun dalam lingkungan pada suhu ruang, jika terlindung oleh bahan organik.

Dilansir tribunjogja.com melalui situs dokterhewanku.com studi di Jerman mengatakan 57% kucing yang berusia kurang dari enam bulan mudah terserang penyakit ini, dibanding kucing yang lebih tua.

Cara Penularan

Virus ini dapat ditularkan melalui udara oleh paparan hewan yang terinfeksi.

Selain melalui udara, virus tersebut juga akan menempel di benda-benda yang terkontaminasi dengan hewan yang sedang sakit tersebut.

Kotoran, muntahan dan air liur hewan yang sedang terinfeksi virus juga faktor utama penularan terjadi.

Gejala Klinis

Kucing yang mulai terinfeksi virus ditandai dengan hilangnya nafsu makan, tubuh terlihat lemas, muntah-muntah, demam dan dehidrasi.

Dehidrasi dapat dilihat dari telapak kaki si kucing, jika terlihat keras dan kering maka kucing tersebut mengalami dehidrasi.

Beberapa kucing juga akan mengalami diare parah dan mulutnya mengeluarkan bau busuk yang khas.

Kucing akan terus mendekati sumber air atau tempat lembab, namun kucing enggan minum.

Pengobatan

Pengobatan yang sangat direkomendasikan dilakukan yaitu pemberian antibiotik speltrum luas.

DIlanjut dengan pemberian anti muntah, vitamin dan penambah nafsu makan.

Untuk kasus dehidrasi akut, kucing biasanya disarankan untuk mendapatkan infus sebagai penggangti cairan.

Namun pengobatan yang dilakukan tidak 100% dapat menyebuhkan kucing, terlebih kucing yang belum mendapat vaksinasi.

Karena pada kenyataannya penyakit ini adalah penyakit yang sangat mematikan bagi kucing.

Sehingga disarankan bagi pemilik kucing untuk memvaksinasi.

Untuk kucing berusia dibawah dua bulan tidak disarankan dipisah dengan induknya.

Kolostrum yang terkandung dari air susu induk dapat melindungi anak kucing hinga usia dua bulan. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved