Mengenang Mbah Maridjan, Juru Kunci Merapi yang Setia Laksanakan Tugas Hingga Akhir Hayat

Masyarakat yang berada di daerah rawan bencana pun berbondong-bondong menyelamatkan diri.

Penulis: say | Editor: oda
tribunnews
Mbah Maridjan 

Mbah Maridjan tak mau menggunakan istilah 'Merapi meletus' untuk gunung yang dijaganya itu. Ia lebih memilih menggunakan kalimat 'eyang membangun kraton'.

Bila 'eyang' sedang punya hajat, maka warga di sekitar Merapi diminta untuk sabar dan tawakal.

4. Rumah Mbah Maridjan Dilindungi Geger Boyo

Rumah mbah Maridjan berada di balik tebing yang disebut Geger Boyo (punggung buaya). Bila dilihat dari kejauhan, tebing itu mirip punggung buaya yang sedang mengarah ke atas.

Oleh warga sekitar, tebing itu diyakini melindungi rumah mbah Maridjan dari semburan awan panas. Namun kenyataannya, rumah mbah Maridjan tetap saja tak aman dari terjangan awan panas di tahun 2010 lalu.

5. Mengelilingi Dukuh Kinahrejo Tiga Putaran Tiap Malam

Ketika Gunung Merapi hendak bergejolak, Mbah Maridjan memohon keselamatan dengan cara puasa mutih dan tirakat mengelilingi Kinahrejo, tiga putaran setiap malam.

Selain itu, warga juga memasang 'ketupat luar' berisi garam, yang dipasang di atas pintu. Daun sirih melambangkan Gunung Merapi dan garam melambangkan Laut Selatan.

Dalam pandangan supranatural, keduanya berada dalam satu poros imajiner, yang menjadi kekuatan spiritual bagi Keraton Yogyakarta.

Mbah Maridjan jadi bintang iklan minuman berenergi
Mbah Maridjan jadi bintang iklan minuman berenergi (tribunnews)

6. Membintangi Iklan Produk Minuman Energi

Berkat keteguhannya dalam menjaga Merapi, nama mbah Maridjan kemudian dikenal hingga tingkat nasional. Ia pun membintangi iklan produk minuman energi dengan tagline 'roso-roso'. (*)

BACA: Ekspedisi Sabuk Merapi 2011

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved