Ini yang Diharapkan Warga dari Air Sisa Jamasan Kereta Keraton

Supri yang menempatkan air sisa jamasan dalam botol air mineral ini berharap mendapatkan barokah.

Penulis: dnh | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Dwi Nourma Handito
Warga saat berebut untuk mendapatkan air sisa jamasan kereta Keraton di Museum Rotowijayan, Selasa (17/10/2017). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dwi Nourma Handito

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Jamasan kereta Keraton Yogyakarta digelar Selasa (17/10/2017) pagi di Museum Rotowijayan.

Sama dengan tahun-tahun sebelumnya, jamasan ini menyedot perhatian pengunjung.

Bukan hanya masyarakat lokal Yogyakarta saja yang hadir, namun juga wisatawan luar negeri juga hadir dan menyaksikan acara yang digelar pada Selasa Kliwon pada bulan Suro ini.

Ada dua kereta yang dijamas yakni Kanjeng Nyai Jimat dan Kyai Manik Retno.

Selain menyaksikan prosesi sebagian pengunjung juga menunggu sisa air jamasan untuk bisa dibawa pulang.

Beberapa pengunjung sudah siap dengan membawa beberapa wadah untuk menampung dan membawa pulang sisa air jamasan.

Satu di antaranya adalah Sri Wardiah, warga Kasihan ,Bantul.

Diah mengaku datang lebih awal ke Museum Rotowijayan.

Jika prosesi kereta dikeluarkan dari museum dan dijamas dimulai sekitar pukul 10.00, maka Diah sudah datang sejak pukul 08.00.

"Saya sejak jam delapan, hujan-hujan tadi," ujarnya sesuai berebut dan mendapatkan air sisa jamasan.

Seperti diketahui, sebelum acara jamasan dimulai hujan cukup deras mengguyur Kota Yogyakarta dan sekitarnya.

Diah mengatakan jamasan tahun ini bukanlah yang pertama buat dirinya.

Beberapa tahun lalu Diah juga datang ke jamasan kereta ini.

Bahkan, cerita Diah, dia pernah membawa cucunya dan memandikan cucunya dengan air jamasan di Museum Rotowijayan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved