Orang Misterius Pesankan Sate untuk Kantor Kecamatan Srandakan

Peristiwa pesanan makanan fiktif ini sebelumnya sempat terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Bantul.

Penulis: Susilo Wahid Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
internet
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kejadian janggal baru saja terjadi di Kantor Kecamatan Srandakan, Bantul, Kamis (12/10/2017) sore.

Pasalnya, pesanan fiktif berupa makanan tiba-tiba diantarkan ke kantor kecamatan.

Padahal, pihak kantor kecamatan merasa tidak memesan makanan.

Parinah, pedagang sate kambing di Desa Kedungbule, Trimurti, Srandakan, Bantul mengaku ditelpon orang tak dikenal sekitar pukul 14.00.

"Suaranya laki-laki, sepertinya usia paruh baya, dia minta dibuatkan sate kambing 12 porsi untuk diantar ke Kantor Kecamatan Srandakan," katanya.

Alasan si penelepon menurut Parinah, sedang ada acara di Kantor Kecamatan Srandakan.

Tanpa menyebut detail acara, pemesan tersebut meminta Parinah langsung mengantar sate.

Soal pembayaran juga dijanjikan akan dilunasi oleh petugas kecamatan di kantor kecamatan.

Awalnya Parinah tidak menaruh curiga ke pemesan karena sering mendapat order serupa via telepon.

Apalagi setelah tetangga mengatakan memang ada acara di kantor kecamatan.

Jadilah Parinah membuatkan pesanan sate 12 porsi lengkap dengan paket air mineral 600 ml.

Yang sempat membuat Parinah berfikir, pemesan 'gelap' ini sempat menelepon beberapa kali.

Saat menelepon, pemesan menanyakan apakah sate sudah diantar.

"Total empat kali pemesan telepon tanya sudah diantar atau belum, saya memang lama memasak karena sendiri," katanya.

Sampai pesanan jadi, Parinah datang ke kantor kecamatan.

Sayang, pihak kecamatan menampik telah memesan makanan.

Parinah pun akhirnya pasrah namun pihak kecamatan bersedia membayar pesanan total Rp 260 ribu.

"Sempat tidak enak dengan petugas kecamatan, tapi gimana lagi," katanya.

Camat Srandakan, Sukirna mengaku pihaknya didatangi beberapa penjual makanan.

Mereka mengaku baru saja ada petugas kecamatan yang yang memesan lewat telepon.

"Berturut-turut pagi ada pesanan snack 16 dus, 16 porsi bakso dan terakhir sate kambing 12 porsi," kata Sukirna.

Curiga ada yang janggal, Sukirna sempat mengumpulkan seluruh staf kantor kecamatan untuk menanyakan apakah ada yang memesan makanan saat hari itu.

Hasilnya, tidak ada satupun staff yang mengaku telah memesan makanan baik snack, nasi kotak ataupun sate.

Menurut Sukirna, pihaknya langsung melapor ke Polsek Srandakan yang kebetulan tidak terlalu jauh dari lokasi.

Hal ini dibenarkan oleh pihak Polsek Srandakan.

"Informasi sudah kita dapat, sedang diselidiki oleh anggota," ujar Ipda Deni Ismail selaku Panit II Reskrim Polsek Srandakan.

Peristiwa pesanan makanan fiktif ini sebelumnya sempat terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Bantul.

Pihak Polsek Sedayu misalnya yang sekitar satu bulan lalu kedatangan sejumlah nasi lele.

Sementara Polsek Sewon sempat kedatangan puluhan nasi 'gelap' beberapa bulan lalu. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved