Kulonprogo Kesulitan Penuhi Target Sapi Bunting

Kendala utama yang dihadapi untuk pemenuhan target tersebut disebabkan kebiasaan masyarakat yang menjual sapinya ke luar daerah meski masih anakan.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Gaya Lufityanti
ist
Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Target jumlah Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB) di Kulonprogo terbilang cukup tinggi.

Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) setempat kesulitan memenuhinya.

Kepala Bidang Peternakan, DPP Kulonprogo, Nur Syamsu Hidayat mengatakan, Kulonprogo dipatok target 16.000 sapi indukan oleh pemerintah pusat dalam program tersebut.

Adapun potensi aseptor atau indukan sapi rata-rata per tahun yang ada paling banter hanya 13.000 ekor.

Sampai pertengahan Agustus lalu, jumahnya baru mencapai 12.000 ekor SIWAB.

"Sebanyak 3.000 ekor sapi bisa bunting dan 1.700 ekor lainnya bisa bunting sampai melahirkan. Sisanya ditaret lahir pada 2018," kata Nus Syamsu, Rabu (20/9/2017).

Kendala utama yang dihadapi untuk pemenuhan target tersebut disebabkan kebiasaan masyarakat.

Mereka cenderung menjual sapinya ke luar daerah meski masih usia anakan.

Hal ini meyebabkan populasi sapi di Kulonprogo tidak mengalami peningkatan.

Karena kondisi itulah, pihaknya berharap pemerintah pusat bisa menurunkan target aseptor di Kulonprogo.

Target tersebut dinilai terlalu linggi dan setidaknya bisa diturunkan.

"Minimal, jadi 13.000 ekor aseptor saja," kata dia.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved