Beginilah Rangkaian Sedekah Laut Pantai Baron
Ungkapan kegembiraan itu dituangkan dalam suatu upacara sakral, sedekah laut.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Ratusan hingga ribuan masyarakat memadati kawasan wisata Pantai Baron, Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul, Rabu (20/9/2017) siang itu.
Mereka dengan antusias menyaksikan meriahnya upacara sedekah laut dalam menyambut kalender baru tahun baru jawa.
Sedari siang, pukul 14.00 WIB, seluruh peserta sedekah laut yang terdiri dari pedagang yang ada di Pantai Baron, Pokdarwis Baron, dan seluruh lapisan masyarakat telah berkumpul di sekitaran Pantai Baron.
Mereka menggunakan pakaian tradisional lengkap, untuk putra menggunakan pakaian surjan,dan putri menggunakan kebaya berhiaskan pernik warna-warni.
Dipimpin sesepuh desa setempat mereka melaksanakan kenduri di balai warga setempat.
Beraneka hasil bumi dan laut yang terdiri dari padi, umbi-umbian, ayam kampung, kepala kambing semuanya didoakan terlebih dahulu, sebelum akhrinya dilarung ke lepas laut di Pantai Baron menggunakan limasan yang dibawa oleh empat orang bregada.
Sesepuh desa mulanya membakar kemenyan sembari mengucap doa di tepi Pantai Baron.
Baca: VIDEO LUCU: Nasib! Niatnya Bersedekah Malah Dirampok
Sebanyak delapan orang putri cantik membawa bunga tujuh rupa, lalu bunga itu ditebarkan di permukaan air laut.
Sementara sekitar enam limasan yang berisi sedekah dinaikkan ke atas kapal jukung milik nelayan setempat, untuk kemudian dibawa ke tengah laut dan dilarung.
Usai ritual larung sedekah laut, para peserta kembali ke panggung yang ada di tengah untuk menyaksikan kesenian tradisional, mulai dari jathilan, reog dan kesenian budaya lainnya.
Seorang sesepuh Desa Kemadang, Tanjungsari, Ngatno, mengaku, sedekah laut ini memiliki makna filosofis, sebagai ucapan rasa syukur warga terhadap Tuhan atas hasil laut dan bumi yang diberikan selama setahun ini.
Ungkapan kegembiraan itu dituangkan dalam suatu upacara sakral, sedekah laut.
Terdapat unsur sakral dalam upacara sedekah laut, merunut keyakinan warga atas keberadaan Ratu Selatan yang senantiasa menjaga laut dari gangguan dan segala marabahaya.
