Gara-gara Informasi Hoax, Acara Seni di Kantor YLBHI Diserang Massa. Ini 5 Faktanya

Massa mulai mengepung kantor YLBHI Jakarta daerah Menteng, Jakarta Pusat dan berusaha masuk sembari melempar batu serta botol.

Editor: oda
KOMPAS.com/Kristian Erdianto
Seorang perempuan pingsan di dalam kantor YLBHI setelah massa yang mengepung di luar mulai melempari kantor YLBHI dengan batu, Senin (18/9/2017) dini hari. 

TRIBUNJOGJA.COM - Acara bertajuk ‘Asik Asik Aksi’ yang diselenggarakan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Jakarta, Minggu (17/9/2017) berakhir dengan kerusuhan oleh massa demonstrasi yang menganggap kegiatan tersebut merupakan diskusi terkait Partai Komunis Indonesia. 

Massa mulai mengepung kantor YLBHI Jakarta daerah Menteng, Jakarta Pusat dan berusaha masuk sembari melempar batu serta botol.

Dalam kerusuhan yang terjadi dalam aksi tersebut, HAI merangkum beberapa fakta di baliknya.

1, Wadah ekspresi

Seperti dikutip dari Kompas.com, Ketua Bidang Advokasi YLBHI Muhammad Isnur menjelaskan terkait acara bertajuk ‘Asik Asik Aksi’ merupakan bentuk kebebasan berekspresi lewat beberapa hal, seperti puisi, stand up comedy, pemutaran video dokumenter, dan musik.

Musisi kenamaan Melanie Subono pun turut serta dalam kegiatan ini. 

Isnur juga menambahkan, acara itu memang digelar sebagai keprihatinan pembubaran acara seminar sejarah Tragedi Kemanusiaan 1965 pada Sabtu, 16 September sebelumnya.

2. Solidaritas lewat Twitter

Kabar pertama terkait kerusuhan yang terjadi ternyata bermula dari Twitter YLBHI (@YLBHI) lhoh pada pukul 23.18. 

Akun official YLBHI itu bercuit tentang adanya ratusan massa yang mengepung LBH Jakarta dan meminta masuk ke dalam gedung.

Dalam tweet tersebut, tercantum pula tagar #DaruratDemokrasi dan meminta solidaritas agar massa mundur. 

Setelahnya muncul beragam dukungan solidaritas lewat tagar tersebut di dunia maya, termasuk dari selebtweet Zulika Citraning, Cuitan dengan tagar #DaruratDemokrasi pun menjadi trending topic Twitter Indonesia pada Senin  paginya.

3. Rantai hoaks

Beredarnya informasi terkait ‘Asik Asik Aksi’ merupakan acara PKI ditampik YLBHI lewat rilis yang ditandatangani langsung Ketua Umum YLBHI Asfinawati, Direktur LBH Jakarta Alghiffari Aqsa, dan Ketua Bidang Advokasi YLBHI Muhammad Isnur. 

“Jelas hoaks atau berita-berita bohong telah disiarkan, propaganda tuduhan yang mengada-ada telah diviralkan,” ujar YLBHI kepada Kompas.com.

Lebih lanjut nih, YLBHI menjelaskan tidak adanya nyanyian lagu ‘Genjer-genjer; dan lain-lain seperti yang dilakukan secara sistematis dan meluas terkait acara tersebut. 

Demonstran disinyalir mendapat informasi lewat grup-grup diskusi Whatsapp dan diarahkan mengepung kantor LBH Jakarta.

4. Dari pelajar sampai lanjut usia

Acara yang dimulai dari pukul 15.00 -21.00 itu ternyata diikuti oleh banyak orang, bro! Mulai dari pelajar SMA sampai orang-orang lanjut usia. 

Salah satu pengunjung yang merupakan anak SMA, cewek asal Depok tertarik ikut ke acara itu karena mau bersolidaritas.

“Gondok juga denger dikusi (hari sebelumnya) diblokade begitu,” tutur dia yang baru bisa pulang dari YLBHI pada pukul 05.00 tadi.

Lebih lanjut, dia melihat ‘Asik Asik Aksi’ tersebut memang pertunjukan seni dalam rangka mendukung LBH atas insiden hari sebelumnya.

5. Ricuh sampai dini hari

Demonstran yang merangsek berusaha masuk ke kantor YLBHI ternyata nggak berhenti-berhenti melakukan aksinya sampai dini hari, loh!

Walau sudah dipaksa mundur oleh pihak Kepolisian, massa masih terus ricuh hingga Jalan Diponogoro dan sekitar RSCM.

Setidaknya sampai pukul 03.25, sekitar 50 orang bahkan masih berusaha menyerang Komnasham sebagai tindak lanjut demonstrasi di YLBHI

Hal ini dilaporkan langsung Isnur lewat Twitter-nya @muh_isnur

Sangat disayangkan ya, bro, kegiatan seni malah ternodai oleh informasi hoaks yang beredar di media sosial.

Beberapa polisi juga dikabarkan jadi korban lemparan batu massa, loh! Semoga bisa jadi pelajaran ke depan, ya! (hai-online)

Sumber: Hai
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved