Abdi Dalem Tak Utamakan Gaji, Namun Ini yang Dicari Mereka

Walaupun setiap bulannya, ia bersama ribuan abdi dalem juga menerima kekucah (gaji) dan sih dari Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Editor: oda
tribunjogja/pradito rida pertana
Para abdi dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat duduk bersila di Bangsal Magangan sembari menunggu giliran tanda tangan penerimaan gaji. Senin (28/8/2017). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Pradito Rida Pertana

TRIBUNJOGJA COM, YOGYA - Hari ini, ribuan abdi dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menerima gaji dari alokasi Dana Keistimewaan (Danais), penerimaan gaji tersebut mengambil tempat di Bangsal Kagungan Dalem, Magangan, yang masih berada dalam lingkup Keraton. Senin (28/8/2017).

Menurut Widyo Winoto, seorang abdi dalem yang tergabung dalam ketugasan Kridomarduwo, pemberian gaji Ini merupakan tambahan penghasilan yang diberikan pemerintah.

Walaupun setiap bulannya, ia bersama ribuan abdi dalem juga menerima kekucah (gaji) dan sih dari Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Lanjutnya, ia beranggapan bahwa para abdi dalem sejatinya tidak begitu mengutamakan berkat atau gaji.

Ia menilai, para abdi dalem lebih mengutamakan mendapatkan berkah dari profesi yang dijalaninya sebagai abdi dalem.

"Abdi dalem tidak semata-mata hanya mencari gaji tapi lebih ingin mendapatkan berkah. Kalau berkah itu bisa lebih, tapi kalau berkat nanti akan membuat kita lapar terus, karena tidak ada habisnya," katanya.

Ia menambahkan, di Keraton Yogyakarta tidak ada yang menjadi abdi dalem hanya karena berkat.

Para abdi dalem ikhlas dan senang hati untuk mengabdi kepada Ngarso Dalem. Karena ia berpikiran, bahwa di Keraton para abdi dalem melestarikan kebudayaan dan pembelajaran tentang hidup.

"Di Keraton, para abdi dalem tidak ada yang cari berkat, adanya mengabdi dengan senang hati dan ikhlas untuk mendapatkan berkah. Kalau diberi gaji terima kasih, tidak juga terimakasih. Karena yang dilakukan abdi dalem adalah nguri-uri kabudayan, dan pembelajaran hidup antara ruang dan waktu," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Langen Jiwo (80), seorang abdi dalem Keraton yang berasal dari Kalangan, Selarong Bantul.

Kedatangannya ke Bangsal Kagungan Dalem, Magangan memang untuk menerima gaji empat bulan sekali dari Danais ini.

Menurutnya, ia tidak begitu memikirkan akan mendapat gaji berapa ketika menjadi abdi dalem. Ia menilai keikhlasan lah yang terpenting dalam menjadi abdi dalem.

"Saya menjadi abdi dalem karena ingin mendapat berkah. Jadi, abdi dalem itu jangan hanya mencari jumlah gaji, tapi keikhlasannya," ujarnya.

Abdi dalem yang memiliki 8 cucu ini menjelasakan pula mengenai gaji yang diterimanya. Kali ini, gaji yang diterimanya akan dipergunakan untuk membiayai sekolah cucunya.

"Ini tadi dapat Rp.1,6 juta yang empat bulan sekali, kalau perbulannya saya dapat Rp.20 ribu. Gaji yang ini untuk ngragati (membiayai) sekolah cucu saya," pungkas pria yang sudah 30 tahun menjadi abdi dalem ini. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved