Mahasiswi Buang Bayi
Mahasiswi di Jogja Buang Bayi, Enam Fakta Ini Sungguh Bikin Miris
Saat hendak membuka pintu pagar, ia justru melihat bayi menangis tergeletak di depannya.
Penulis: say | Editor: Muhammad Fatoni
Dari hasil tim medis Puskesmas I Playen, bayi berbobot 1 kilogram yang lahir di usia kandungan sekitar enam bulan itu meninggal dunia karena kehabisan oksigen saat dimasukkan dalam tas.
4. Bayi Lebam, Kaku dan Kedinginan
Kasus pembuangan bayi juga terjadi di Sorowajan RT.10, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Sabtu (6/5/2017) pagi. Selain tak dipotong secara medis, tali pusar bayi perempuan tersebut diikat dengan tali rafia.
Bayi tersebut diduga kuat mengalami kekurangan oksigen dan kedinginan karena tubuhnya lebam dan kaku. Ia ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di depan rumah seorang warga.
5. Sempat Dikira Suara Kucing
Penemuan bayi perempuan yang sudah mengenakan pakaian, lengkap dengan bedongnya ini menghebohkan warga Kerto RT 9 RW 8, Pleret, Bantul, Senin (7/8/2017). Bayi sehat dengan bobot 3,4 kilogram itu pertama kali ditemukan oleh pemilik rumah saat pulang kerja.
Saat hendak membuka pintu pagar, ia justru melihat bayi menangis tergeletak di depannya. Pemilik rumah kemudian memanggil istrinya ke luar.
Rupanya, sang istri sudah mendengar suara tangisan sang bayi. Namun karena hari sudah malam, ia pun menyangka jika itu hanya suara kucing.
Setelah dibawa ke bidan, bayi itu kemudian diserahkan ke Dinas Sosial.
6. Ikut Kerumunan Warga Saat Olah TKP
Tak berselang lama yakni pada Rabu (9/8/2017), mayat bayi laki-laki ditemukan tergeletak di tempat sampah di daerah Babarsari. Setelah ditelusuri, terduga pelakunya adalah seorang mahasiswi jurusan kesehatan di salah perguruan tinggi swasta di Yogyakarta.
Mirisnya, ia justru ikut nimbrung kerumunan warga yang melihat polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Mahasiswi berinisial LU itu bahkan sempat mengatakan "kasihan adek bayinya ya, bu. Anaknya sehat gitu." (*)