Gapura Batas Kota Yogya Sudah Saatnya Diperbaiki, Begini Penjelasan Pemkot Yogya
Kejadian saat pagi hari tersebut sempat membuat kemacetan panjang dari arah Solo menuju Yogyakarta.
Penulis: gil | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gapura Batas Kota Yogyakarta disebut mengalami korosi dan Pemkot Yogyakarta pun bermaksud melakukan perbaikan.
Hal itulah yang membuat gapura batas kota Yogyakarta ini akhirnya diturunkan, pada Selasa (8/8/2017) kemarin.
Kejadian itupun sempat membuat heboh warga dan netizen, karena beredar kabar gapura batas kota tersebut roboh.
BACA : Beredar Kabar Gapura Batas Kota Yogyakarta Roboh, Ini Penjelasan dari Kepala Dinas Kimpraswil
Gapura batas kota ini mengalami korosi dan mendesak diperbaiki lantaran ancaman bahayanya. Kebutuhan perbaikan gapura ini diperkirakan menelan anggaran Rp 850 juta.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta, Wijayanto menjelaskan, perbaikan gapura di batas kota ini adalah rekomendasi dari Universitas Gajah Mada (UGM).
Dalam rekomendasi disebutkan bahwa gapura ini berpotensi membahayakan pengguna jalan.
“Lalu lintas di jalan tersebut cukup padat dan dengan kondisi gapura tersebut sangat diperlukan adanya perbaikan, “ ujarnya, akhir pekan lalu.
Kebutuhan anggaran untuk perbaikan gapura di Jalan Solo tersebut, kata Wijayanto mencapai Rp 850 juta.
Anggaran yang diperlukan cukup besar, hal ini mengingat semua komponen gapura ini terbuat dari baja baik tiang penyangga maupun bagian utama gapura yang berbentuk menyerupai "plengkung" keraton itu.
“Tak hanya itu, volume pekerjaan hampir seratus persen. Mulai dari penggantian struktur konstruksi, hingga pengecatan ornamen yang membutuhkan ketelitian. Selain itu, waktu perbaikan juga cukup lama mencapai lima bulan,” jelasnya.
Dia menjelaskan, lamanya pekerjaan untuk gapura ini dikarenakan konstruksi gapura akan langsung dibawa ke workshop begitu konstruksi gapura diturunkan.
Gapura itu nantinya akan dirangkai ulang dan juga dicat.
Pihaknya juga menambahkan, proses penurunan hingga pemasangan juga akan dipilih malam hari.
Hal ini mengingat padatnya kendaraan di kawasan tersebut. Pihaknya memastikan tidak ada perbedaan desain gapura dalam perbaikan ini.
“Semuanya masih akan sama dengan gapura yang ada saat ini, termasuk ornamennya," ujarnya.
Hingga saat ini proses lelang perbaikan gapura yang dilakukan melalui Unit Layanan Pengadaan Kota Yogyakarta ini masih berjalan.
Ia berharap, proses lelang perbaikan gapura yang dilakukan melalui Unit Layanan Pengadaan Kota Yogyakarta berjalan dengan lancar sehingga akan segera diketahui pemenangnya.
“Kami berharap agar proses lelang berjalan lancar dan bisa diketahui pemenangnya,” katanya.
Perlu diketahui gapura batas kota di Jalan Solo tersebut sudah dibangun sekitar tujuh tahun lalu bersamaan dengan pembangunan gapura batas kota dengan desain yang sama di Jalan Magelang.
Hanya, khusus untuk gapura di Jalan Magelang, dinilai masih memiliki struktur yang baik sehingga tidak perlu dilakukan perbaikan.
Sementara Kepala Dinas Pemukiman Prasarana dan Wilayah (Kimpraswil) Kota Yogyakarta, Agus Tri Haryono, mengatakan gapura batas kota tidak roboh, melainkan sedang dilakukan pergantian. Itu dilakukan sebagai bentuk pemeliharaan.
"Itu sudah waktunya harus diganti karena kerusakan struktur mencapai 60 persen, sedang tekanan angin sudah di atas angka aman," ujar Agus, Selasa (8/8/2017).
Ia menjelaskan, pembongkaran sudah dilakukan sejak Senin (7/8/2017) pukul 24.00.
Pemotongan berlanjut hingga pukul 04.00 Selasa dini hari dan penurunan gapura untuk dibawa ke gudang di Tegalgendu.
"Besok Kamis malam kita pengerjaan lagi namun masih menunggu koordinasi dengan kepolisian karena harus dilakukan penutupan jalan," jelasnya. (tribunjogja.com)