LIPSUS TRIBUN JOGJA
Hebatnya Pasangan Disabilitas Asal Yogya Ini, Mereka Pantang Ngemis dan Pilih Keliling Jualan Roti
Pasangan romantis yang tinggal di Gang Tongkol IX Minomartani, Ngaglik Sleman ini menolak untuk mencari uang dengan cara ngamen.
Penulis: sis | Editor: Ikrob Didik Irawan
Tinggal Di Rumah Pinjaman dan Harus Siap Bila Sewaktu-waktu Harus Pindah
Parjan (42) dan Erni (55) pasangan suami istri penyandang disabilitas yang memilih berkeliling jualan roti dan makanan ringan lainnya ketimbang harus mengemis atau mengamen.
TRIBUNJOGJA.COM - Sampai saat ini, Parjan dan Erni, pasangan penyandang disabilitas yang memutuskan untuk menikah di tahun 2008 ini belum mempunyai tempat tinggal tetap.
Rumah yang ia tinggali bersama satu putrinya hanyalah rumah milik saudara Erni. Mereka diizinkan menetap di situ selama rumah tersebut belum diminta pemiliknya.
"Ini punya saudara saya, suruh ninggalin sementara. Kalau ada yang rusak ya kami perbaiki. Bila suatu saat nanti diminta, ya kami mesti pindah," ujarnya.
Ya, rumah yang memiliki luas 5x15 meter tersebut hanya dihuni tiga orang, yakni Parjan, Erni dan seorang putrinya.
Kediaman mereka kontras dengan rumah-rumah sekelilingnya yang megah, bercat warna-warni dan penuh lampu penerangan.
Sebaliknya, kediaman mereka cukup sederhana, hanya ada dua buah lincak di teras depan.
Memasuki ke dalam, sebuah dipan besar terbentang tepat di depan pintu masuk. Kiri kanan bangunan masih berujud dinding semen.
Ada dua kamar tidur dan satu kamar mandi. Bagian belakang rumah difungsikan untuk dapur dan kandang ayam.
Selain itu ada beberapa kotak yang berfungsi untuk menyimpan dagangan mereka, yakni roti dan aneka snack.
Di kediaman sederhana itu, setidaknya Parjan dan Erni bisa berlindung dari panas dan hujan. Di situ pula Parjan dan Erni memulai aktivitas mereka. Di akhir perbincangan, Parjan menitip pesan agar pemerintah serius memperhatikan kaum difabel.
"Kalau sudah saatnya memperhatikan difabel ya mbok diperhatikan dengan sebenarnya. Buktikan janji-janji yang katanya siap melindungi dan mensejajarkan hak-hak penyandang disabilitas," urainya. (*)