Dapat Kuota Sedikit, Calon Transmigran di Kota Yogya Masih Pilih-pilih Lokasi Transmigrasi

Saat ditawari beberapa daerah tujuan transmigrasi seperti Sulawesi dan kawasan lain, biasanya transmigran menolaknya.

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Muhammad Fatoni
ist
Ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Peminat program transmigrasi di Kota Yogyakarta saat ini cukup tinggi.

Hanya saja, kebanyakan dari mereka terlalu selektif soal daerah tujuan. Hal

itulah yang menjadi kendala bagi Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (KUKM Nakertrans) Kota Yogyakarta untuk penempatan transmigran.

“Peminat transmigrasi di Kota Yogya cukup tinggi. Namun, masih suka pilih-pilih tempat daerah tujuan. Padahal hanya berdasarkan cerita orang,” jelas Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (KUKM Nakertrans) Kota Yogyakarta, Lucy Irawati, Minggu (11/6/2017).

Lucy menyebutkan, salah satu daerah yang menjadi pilihan bagi para peminat program transmigrasi ini adalah daerah Sumatera Barat.

Sehingga, saat ditawari beberapa daerah tujuan transmigrasi seperti Sulawesi dan kawasan lain, biasanya transmigran menolaknya.

“Hal inilah yang membuat kami kesulitan. Kalau sudah minat di daerah A, Sumatera Barat misalnya, ada tawaran di daerah lainnya, mereka pasti menolak tanpa ada alasan kuat,” ucapnya.

Di sisi lain, meski banyak calon transmigran yang pilih-pilih lokasi, diantara mereka banyak yang meminta usulan kuota transmigrasi di Kota Yogyakarta ditambah.

Termasuk, imbuhnya, warga meminta pembagian dana untuk transmigrasi dari pemerintah pusat dan APBD pemerintah daerah.

Adapun untuk tahun ini, Pemkot hanya mendapat kuota lima kepala keluarga (KK) dari pemerintah pusat.

Lucy menyebut jatah kuota ini sangat terbatas dibandingkan dengan puluhan orang yang minat dalam program transmigrasi.

Dari wawancara yang dilakukan pihaknya, selama ini, para peminat transmigrasi menyatakan tertarik mengikuti program ini dengan untuk mengembangkan diri untuk menuju kehidupan lebih baik.

Pasalnya, warga yang akan bertransmigrasi akan mendapatkan tempat tinggal seluas 250 meter persegi, lahan untuk pengelolaan 750 meter persegi dan biaya hidup selama satu tahun awal.

“Kami memotivasi para warga bahwa transmigrasi itu untuk kesejahteraan hidup warga. Maka, harapan kami kuota transmigrasi bisa ditambah,” ulasnya. (Tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved