Sejahterakan Peternak Sapi Perah dengan Koperasi

Di koperasi tersebut terdapat beberapa macam unit usaha seperti unit susu, unit makanan ternak, unit perkreditan sapi, unit pembibitan sapi perah.

Editor: oda
Reporter Magang Tribun Jogja/Kholid Anwar
Karyawan koperasi yang melakukan packing susu pastereusasi. 

Laporan Reporter Magang Tribun Jogja, Kholid Anwar

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN – Terletak di selatan Yogyakarta ada sebuah koperasi susu bernama Koperasi Susu Warga Mulya. Koperasi ini sudah berdiri sejak 30 Januari 1979.

Awalnya koperasi susu ini berada di sekitaran alun-alun utara, kemudian berpindah ke maguwoharjo, dan terakhir pada tahun 1997 pindah ke Purwobinangun, Pakem, Sleman.

Di koperasi tersebut terdapat beberapa macam unit usaha seperti unit susu, unit makanan ternak, unit perkreditan sapi, unit pembibitan sapi perah, unit simpan pinjam, serta unit warung serba ada (waserda).

Winarwan, yang menjabat sebagai bendahara satu di koperasi tersebut menjelaskan bahwa, pada unit susu sendiri, koperasi ini dapat memproduksi susu sebanyak 1500-2000 liter perharinya.

Susu tersebut didapat dari seluruh anggota yang tersebar di Sleman, Bantul, serta Kulonprogo.

Kantor pusat dan tempat penampungan susu. Ada kelompok-kelompok yang tersebar di beberapa daerah, seperti Sleman, Bantul, dan Kulonprogo.

“Anggota memeras susu lalu disetorkan ke kelompok, kemudian diambil oleh koperasi dengan tangki oleh koperasi baru dibawa ke depot,” terang Winarwan.

Semisal ada sisa, susu segar dijual ke PT Sari Husada, industry pengelola susu (IPS).

Susu segar yang didapat dari para peternak didistribusikan langsung ke agen dan konsumen.

“Besarnya sekitar 90% dari hasil penyetoran anggota koperasi, sedangkan 10% nya diolah menjadi susu pasteurisasi atau susu cup,” jelas Winarwan.

Susu pasteurisasi yang dikelola di Koperasi Warga Mulya ini memiliki lima varian rasa yaitu, cokelat, stroberi, Vanila, Melon, dan Moka. Susu pasteurisasi ini sudah mendapat izin produksi dari Balai POM pada tahun 2013.

Terdapat pengelolaan pakan ternak juga di lingkungan koperasi tersebut. Di situ terdapat dua jenis pakan ternak yang diolah, yaitu pakan ternak untuk sapi perah yang ditujukan untuk para anggota dan pakan ternak untuk sapi potong yang nantinya dikirim ke Ambarawa, Jawa Tengah.

Bahan pakan ternak yang dipakai dalam pembuatan pakan ternak, terdiri dari brain polar, tepung jagung, tepung gaplek, kulit kacang 5%, kalcit, bungkil kopra, bungkil klenteng, garam, dan tetes molases.

Pakan tersebut dijual dengan harga 200 ribu per sak atau 4000 per kilogram. Pada pengelolaan pakan ternak, koperasi juga bekerjasama dengan PT Kargil Indonesia yang memproduksi makanan ternak.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved