Madden Julian Oscillation Akan Melewati Yogyakarta, Tingkatkan Curah Hujan

Keberadaan Siklon Tropis Blance mengakibatkan dampak tidak langsung berupa peningkatan hujan dan gelombang tinggi di wilayah Indonesia.

Penulis: trs | Editor: oda
twitter/sarpantaibaron
Foto yang dibagikan SAR linmas II Pantai Baron di twitter @sarlinmas, menunjukan ada peningkatan gelombang laut di Pantai Baron dan Kukup, Gunungkidul, Rabu (8/6/2016) pagi. (ilustrasi) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan pusat tekanan rendah yang Jumat lalu teridentifikasi di Laut Arafuru bagian utara telah tumbuh menjadi Siklon Tropis Blance hari Minggu, (5/3/2017).

Tepatnya pada pukul 13.00 WIB siang, di perairan sebelah barat Darwin, Australia.

Kecepatan angin di dekat pusat Siklon Tropis Blance saat ini mencapai 75 km/jam dan tekanan udara minimum di pusatnya tercatat 992 hPa.

Siklon tropis Blance diperkirakan bergerak menuju barat daya mencapai wilayah Kalumburu, Australia Barat hari ini, Senin, (6/3/2017) pukul 13.00 WIB.

Keberadaan Siklon Tropis Blance mengakibatkan dampak tidak langsung berupa peningkatan hujan dan gelombang tinggi di wilayah Indonesia.

Sementara itu, fenomena atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) dengan intensitas sedang saat ini tengah melintasi Sumatera dan menimbulkan peningkatan curah hujan di wilayah tersebut.

MJO diperkirakan terus bergerak ke timur dengan intensitas melemah.

Baca: Antisipasi Bencana oleh BPBD Saat Cuaca Ekstrim

Batas seruakan udara kering dari perairan sebelah barat Australia saat ini berada di perairan sebelah selatan Jawa, dengan intensitas lemah. Kondisi ini diperkirakan masih akan stabil hingga satu hari kedepan.

Hingga Selasa, (7/3/2017), keberadaan siklon tropis Blance, MJO dan seruakan udara kering mengakibatkan adanya potensi hujan lebat disertai kilat dan petir ataupun hujan ringan hingga sedang berdurasi lama di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Bengkulu, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur Kalimatan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Sedangkan potensi angin kencang berdurasi lama dan puting beliung berdurasi singkat dapat terjadi di Kalimantan Selatan, pesisir selatan Kalimantan Tengah, Pesisir timur Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Djoko Budiyono, Kepala Kelompok Operasional Staklim Mlati BMKG DIY mengatakan, saat ini MJO sedang terpantau memasuki daerah barat, seperti Sumatera dan terus bergerak ke daerah timurnya hingga seminggu kedepan.

"MJO-nya tidak terlalu kuat, untuk daerah DIY, hari ini maupun besok tidak berbeda jauh, dipagi hari akan berawan , untuk siang dan sore berpotensi hujan di wilayah Sleman, Kota, Kulonprogo, dan Bantul dalam kategori ringan hingga sedang," tutur Djoko.

Curah hujan cukup tinggi di DIY lebih dipengaruhi oleh faktor musim hujan yang masih berlangsung selama bulan Maret, dan akan mulai berkurang di bulan April.

Pola angin di wilayah Jawa terutama DIY yang merupakan wilayah belokan angin akan mempengaruhi pembentukan awan, dan kelebaban udara pun masih tinggi 80 persen sehingga menimbulkan hujan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved