Antisipasi Bencana oleh BPBD Saat Cuaca Ekstrim

56 desa diantaranya adalah yang berpotensi longsor jika terjadi hujan deras, dan gempa daratan.

Penulis: trs | Editor: oda
tribunjogja/tris jumali
Gedung Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di jalan Kenari No.14 A, Mujamuju, Umbulharjo, Semaki, Yogyakarta. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebutkan sudah terjadi sekitar empat kali bencana longsor selama seminggu ini, Senin (6/3/2017).

Bencana longsor tersebut berada di wilayah Bantul, Sleman, Kulonprogo dan baru saja terjadi di Dusun Jentir, Desa Sambirejo, Ngawean, Gunung Kidul yang telah memakan dua orang korban jiwa, pada Jumat (3/3/2017).

"Karena ada penambangan bebatuan kemudian mengalami longsor itu karena pelapukan bebatuan yang kemudian ditambang yang saya tidak tau pasti itu legal atau tidak," tutur Heri Siswanto Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsagaan BPBD DIY.

Ia menjelaskan longsor di Gunung Kidul itu yang jelas dikarenakan ada ketidakseimbangan bebatuan yang ditambang dan itu sudah ditinjau oleh ahli geologi dari Universitas Pembangunan Veteran (UPN).

Namun untuk wilayah lainnya, DIY memang merupakan wilayah berpotensi bencana. Terhitung sebanyak 301 desa dari 438 desa di DIY yang rawan terjadi bencana atau sekitar 70 persen.

56 desa diantaranya adalah yang berpotensi longsor jika terjadi hujan deras, dan gempa daratan.

Heri mengatakan BPBD DIY sudah melakukan antisipasi bencana dengan memasang sistem peringatan berupa sirine di 280 titik rawan bencana, dan membentuk 74 desa tangguh bencana sesuai dengan potensi bencana di daerah masing-masing.

"Jenis bencana itu kan ada 11, jadi desa tangguh bencana itu dibuat sesuai dengan potensi bencananya," tutur Heri.

Sedangkan untuk kendala dalam mengevakuasi korban bencana longsor Heri menuturkan, "Mendatangkan alat berat jika dilihat dari luas jalan yang harus dilewati hanya selebar tiga meter, itu memang sangat sulit,".

Selain longsor, bencana akibat cuaca ekstrim yaitu angin ribut. Masud Rofiqi selaku Supervisor Pusdalops-PB DIY mengatakan hari senin ini sudah ada 33 pohon tumbang di wilayah Sleman diantaranya Pakem, Depok, Ngemplak, dan Ngaglik.

Untuk data lebih lengkapnya ketika dimintai oleh Tribun Jogja, Pusdalops-PB DIY belum bisa memberikan karena masih dalam proses pengolahan. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved