Lima KK Terancam Talud Longsor

Kelima KK ini hingga saat ini belum mengungsi dan tetap bertahan di dekat talud sungai yang longsor.

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: oda
tribunjogja/ikrargilangrabbani
Longsor kembali terjadi di bantaran Kali Code. (ilustrasi) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sedikitnya lima kepala keluarga (KK) dan empat rumah di kawasan Kampung Blimbingsari RT 02 RW 01, Kelurahan Terban, Kecamatan Gondokusuman terancam longsor.

Hal ini lantaran talud Kali Code sepanjang 30 meter dan setinggi 20 meter ambrol.

Berdasarkan data yang dihimpun Tribun Jogja, lima KK yang terancam longsoran ini adalah Riyadi (42), Jumadi Yanto (45), Wanto (53), Supriyadi (53), dan Roto (50).

Kelima KK ini hingga saat ini belum mengungsi dan tetap bertahan di dekat talud sungai yang longsor.

“Longsornya talud ini lantaran hujan lebat sejak Minggu (5/3/2017) sore lalu. Baru kemudian pada pagi tadi jam 08.30 WIB, talud longsor. Namun, tidak ada korban jiwa,” papar Agus Suprapto, warga sekitar lokasi kejadian, kemarin.

Agus yang juga merupakan Operator Pusat Pengendali Operasional, Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta ini mengatakan, kelima kepala keluarga itu tetap bertahan di lokasi sekitar.

Sementara talud itu juga sempat ambrol pada 30 Maret 2016. Pada saat itu, talud ambrol ini mengancam satu rumah dan satu rumah toko (ruko).

“Namun, longsoran ini dibiarkan dan belum ditangani,” katanya.

Sementara itu, diduga urukan talud yang kurang padat memicu longsor. Pasalnya, talud yang dibangun melalui program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD), dulunya hanya dibangun bagian bawahnya.

Sementara,  bagian atas dibangun oleh warga sekitar talud.

“BPBD sudah menutup bekas longsoran dengan terpal untuk menghindari longsor susulan,” papar Agus.

Camat Gondokusuman, Jalaluddin menyebutkan, Pemkot setempat sudah menindaklanjuti longsornya talud tersebut, dengan melaporkan ke Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak (BBWS), Kementrian Pekerjaan Umum, karena talud itu berada di lokasi sungai yang kewenangan BBWSO. Bahkan, kata dia, BBSWSSO akan meninjau lokasi longsoran.

“Kami juga sudah menyiapkan tempat pengungsian di balai RW setempat jika sewaktu-waktu hujan deras,” ulasnya.

Kepala Bidang Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogya, Aki Lukman Nur Hakim menjelaskan, pihaknya hanya melaporkan kejadian itu pada Kementrian Pekerjaan Umum.

Sementara pada saat terjadi longsor tahun lalu, instansinya tidak menganggarkan perbaikan talud tersebut.

“Itu merupakan kewenangan BBWSSO,” katanya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved