Tiga Sekolah Alami Kendala Saat Simulasi UNBK

Sejumlah murid tiga lembaga pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini harus menggelar simulasi offline.

Penulis: usm | Editor: oda
tribunjogja/usman hadi
Sejumlah siswa SMP N 1 Bantul tengah melakukan simulasi kedua UNBK, Senin (27/2/2017). Namun dalam simulasi kali ini, di sejumlah sekolah di Bantul masih kerap dijumpai kendala, seperti gagal log in, karena sinkronisasi komputer dan leptop gagal menyambung ke server pusat. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dalam pelaksanaan simulasi kedua Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Bantul, terdapat tiga sekolah di wilayah Projotamansari yang gagal lakukan sinkronisasi komputer dan laptop ke server pusat.

Sehingga dalam simulasi tersebut, sejumlah murid tiga lembaga pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini harus menggelar simulasi offline, untuk membiasakan murid dengan fitur-fitur UNBK.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul, Totok Sudarto mengungkapkan tiga sekolah yang gagal lakukan sinkronisasi komputer ke server pusat yakni SMP Negeri 1 Sanden, SMP Negeri 2 Kretek, dan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Dlingo.

"Bisa jadi gagal sinkron karena sinyal, spesifikasi server yang tidak pas, atau instalasi," ujarnya, Senin (27/2). "Hal seperti ini sudah biasa terjadi," tambahnya.

Lantaran dinilai penting, simulasi UNBK di Bantul tetap dilakukan. Caranya pihak sekolah lakukan pengunduhan dan sinkronisasi ke pusat.

Lalu dalam keadaan offline, soal-soal offline tersebut dikirimkan ke komputer peserta UNBK.

Namun setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata sejumlah sekolah diketahui sudah menyediakan soal ujian offline secara mandiri, lantaran dari Minggu (26/2/2017) proses sinkronisasi masih saja gagal.

Lanjut Totok, meski ada tiga sekolah yang gagal lakukan sinkronisasi, kejadian ini baru pertama dalam simulasi UNBK yang dilakukan pemerintah, sementara dalam simulasi pertama dulu tak menuai masalah.

Selain soal sinkronisasi yang gagal, ternyata dalam simulasi UNBK kali ini juga ada sekolah yang mati listrik. Namun persoalan ini menurut Totok berhasil diatasi, karena pihak sekolah sigap lakukan penanganan.

Agar persoalan sinkronisasi gagal ke server pusat tak terulang, baik saat pelaksanaan simulasi ketiga atau sewaktu UNBK berlangsung, Totok berjanji akan mencarikan solusi, salah satunya dengan berkomunikasi dengan Disdikpora DIY.

Sehingga dalam pelaksanaan simulasi ketiga April nanti, setiap siswa sudah tak asing dengan berbagai fitur yang ada di layar monitor. Sehingga setiap siswa siap menghadapi UNBK.

Kepala SMP N 1 Bantul, Yasmuri mengungkapkan jika simulasi UNBK kedua yang dilakukan di sekolahnya sudah dimulai pukul 07.30.

Tapi selang satu jam setelahnya masih ada sejumlah siswa yang gagal log in, diduga lantaran sinkronisasi komputer ke server pusat kerap putus tiba-tiba.

"Ada yang sudah bisa konek, tapi sebagian lagi belum berhasil. Peserta yang pakai laptop baru bisa log in pas akhir-akhir," lugasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved