Sering Mengamuk Dua Tahun Kaki Wawan Dirantai
Ironisnya lagi kakinya harus diikat dengan rantai dan terikat pada lantai semen gubuk bambu ukuran 4x4 meter.
Penulis: ang | Editor: oda
Keluarga hanya berani memberikan makan saat Wawan tidur, pasalnya jika didekati Wawan sering mengamuk dan justru membuang makanannya.
Purwanto mengatakan gejala gangguan jiwa adik bungsunya itu muncul sejak tahun 2007 pasca Wawan keluar dari pekerjaannya sebagai karyawan sebuah percetakan di Jakarta.
Wawan sendiri dikenal sebagai pemuda yang mandiri, lantaran sejak SMP ia sudah berusaha bekerja untuk memenuhi kebutuhannya.
“Sebelumnya tidak pernah seperti itu, dia dulu memang sudah rajin. Tapi pulang dari Jakarta tiba-tiba keadaannya berubah,” kata dia.
Ia mengatakan hingga saat ini keluarga tidak mengetahui secara pasti penyebab gangguan kejiwaan Wawan.
Pasalnya Wawan tidak pernah bercerita masalah yang dihadapinya hingga keinginannya. Hanya saja ia mengakui salah satu kerabatnya ada yang pernah mengidap gangguan jiwa.
“Adik dari Bapak pernah mengidap gangguan jiwa. Bisa jadi riwayat dari keluarga,” ujarnya.
Purwanto mengatakan Wawan sudah pernah beberapa kali dirawat di RSJD Dr Soejarwadi melalui program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) (sekarang JKN BPJS).
Namun sejak 2014, pengobatan Wawan dihentikan lantaran kondisinya semakin parah dan tidak memungkinkan dibawa ke rumah sakit. (*)