Kekerasan dalam Diksar Mapala UII
Kampus UII Terancam Sanksi Institusi Tak Bisa Rekrut Mahasiswa Baru
ia juga menceritakan perihal kesalahan UII yang diungkapkan oleh Menristek Mohammad Nasir. Disebutkannya, kasus ini merupakan kesalahan manajerial.
Penulis: gil | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Rektor UII Dr. Ir. Harsoyo M.Sc. telah mantap mengundurkan diri dari jabatannya di hadapan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek).
Kali ini, Harsoyo menumpahkan rasa dan pikiran yang menggeluti hidupnya di hadapan ribuan mahasiswa UII.
Di tengah gerimis hujan, ribuan mahasiswa berkumpul di Lapangan Sepakbola, Kampus Terpadu UII, Kaliurang, Sleman. Tampak hadir pula jajaran pimpinan dan dosen dari kampus UII.
Harsoyo pun naik mimbar. Ia mengutarakan kegelisahannya sejak meinggalnya, korban pertama yakni Muhammad Fadhli.
"Sejak mengetahui meninggalnya Ilham Nur Padmi Listiadi, saya merasa gagal. Kegagalan saya untuk menyelamatkan hidup para mahasiswa. Kondisi ini yang membuat saya merenung dan memutuskan harus mundur karena kegagalan saya," ujar Harsoyo pada Minggu (29/1/2017).
Ia merasa, amanah sebagai rektor UII menjadi terlalu berat. Kasus penganiayaan yang sampai menghilangkan nyawa orang, terjadi di perguruan tinggi yang mengedepankan kemanusiaan umat.
"Ini tidak pernah terjadi di perguruan tinggi lain hingga tiga nyawa melayang, apalagi ini UII. Saya mencintai UII karenanya saya mundur. Saya tidak ingin UII jatuh dan bangun lebih susah hanya karena saya," tuturnya.
Baca: 16 Orang Panitia Diksar Mapala UNISI Diantar Pak Rektor ke Polres
Harsoyo juga menegaskan bahwa kemundurannya tanpa tekanan dari Menristek. Mundur dari jabatan merupakan resiko yang harus diambil Harsoyo agar operasional Kampus UII tetap bisa dilaksanakan. Pasalnya UII terancam sanksi institusi, tidak bisa melakukan rekrutmen mahasiswa baru.
Selain itu, ia juga menceritakan perihal kesalahan UII yang diungkapkan oleh Menristek Mohammad Nasir. Disebutkannya, kasus ini merupakan kesalahan manajerial.
Rektor UII tidak mampu mengantisipasi dari kegiatan yang beresiko, yakni kegiatan diluar kampus.
"Pun juga UII tidak mengirim satupun dosen ke kegiatan yang beresiko untuk melakukan pengawasan, padahal kegiatannya mempunyai resiko besar," ungkap Harsoyo.
Ia berharap, kedepannya manajerial UII bisa lebih baik dalam segi apapun. Saat ini, jajaran pimpinan juga harus siap menghadapai akreditasi institusi yang akan dilakukan pertengahan 2017. (tribunjogja.com | Ikrar Gilang]