Buwas Ancam Tembak Mati Bandar Narkoba dan Penghianat BNN

Budi Waseso (Buwas) mengancam akan menembak mati bandar narkoba dan pengkhianat di instansi yang dipimpinnya.

Dian Ardiahanni/Kompas.com
Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso dalam acara pemusnahan sabu seberat 120 kilogram di lapangan parkir Jalan Cengkeh, Jakarta Barat, Jumat (26/2/2016). 

TRIBUNJOGJA.COM - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol Budi Waseso (Buwas) mengancam akan menembak mati bandar narkoba dan pengkhianat di instansi yang dipimpinnya.

Hal itu ditegaskan Budi Waseso saat pelantikan Satuan Tugas Pemberantasan, Pencegahan, Penyalahgunaan dan Peredaran (P4GN) Provinsi Sumatera Utara di kantor bupati Deliserdang, Selasa (20/12/2016).

"Jangan ragu untuk menembak mati bandar narkoba, pengedar, pelaku bisnis narkoba maupun penggunanya. Siapapun yang terlibat penyalahgunaan narkoba harus ditindak tegas. Termasuk jika ada pengkhianat di dalam tubuh BNN," kata Buwas, Selasa (20/12/2016).

Saat ini, menurutnya, bandar narkoba sudah gila-gilaan dalam memasarkan narkoba di Indonesia.

Dirinya pun harus mengikuti apa yang diinginkan bandar narkoba.

"Kalau bandar narkoba itu gila, kita juga harus gila menghadapi peredaran narkoba yang gila ini," ucapnya.

Ke depannya dia meminta semua lini, instansi dan masyarakat saling bersinergi.

"Untuk TNI, saya rasa dengan kata perang sudah dapat dimaknai. Mari sama-sama kita membersihkan narkoba ini demi generasi bangsa," tegasnya.

Dia menjelaskan, BNN telah memusnahkan 1.929 gram sabu dan ganja 6.931 gram sebagai barang bukti.

"Alat untuk memusnakan barang bukti sekarang sudah canggih, dimusnahkan di atas mobil blender bersuhu 1.200 derajat celsius," ujar Buwas.

Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi yang dilantik sebagai pembina Satgas P4GN Sumut mengatakan, narkoba membuat kita banyak kehilangan generasi penerus bangsa, maka hadirnya Satgas sangat positif.

Sebab, untuk melawan narkoba tidak cukup hanya BNN dan kepolisian saja, tetapi seluruh elemen harus berpartisipasi.

“Saat ini peredaran narkoba sudah lampu merah, untuk itu, di dunia pendidikan kita harapkan menteri pendidikan membuat mata pelajaran terkait bahaya narkoba,” kata Erry.

Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumut Brigjen Pol Andi Loedianto mengatakan, Deliserdang merupakan daerah rawan peredaran narkoba.

Berdasarkan data yang diperoleh, Sumut sudah menjadi daerah transaksi bisnis.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved