Wujudkan Kampung Wisata Mancing dengan Event Mancing

Lomba mancing yang digelar oleh warga kampung Jetisharjo, Cokrodiningratan, Jetis, Yogyakarta bersama Tribun Jogja tersebut diikuti 300an pemancing.

Penulis: app | Editor: oda
tribunjogja/arfiansyah panji
Suasana gelaran Mancing Code (Maco) Mania Jogja Istimewa bersama Tribun Jogja di Jetisharjo, Cokrodiningratan, Jetis, Yogyakarta, Minggu (06/11/2016). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Arfiansyah Panji Purnandaru

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Setelah sempat diundur satu minggu karena faktor cuaca, Gelaran Mancing Code (Maco) Mania Jogja Istimewa bersama Tribun Jogja resmi diselenggarakan.

Lomba mancing yang digelar oleh warga kampung Jetisharjo, Cokrodiningratan, Jetis, Yogyakarta bersama Tribun Jogja tersebut diikuti 300an pemancing dari berbagai daerah, Minggu (6/11/2016).

Nandar Budi Priyono, Sebagai Ketua Umum menjelaskan acara kali ini merupakan gelaran yang keempat.

Tidak hanya masyarakat DIY, pemancing juga berasal dari luar daerah seperti Klaten bahkan Muntilan.

Diiringi hiburan live musik, hadiah jutaan rupiah telah menanti para peserta mulai dari Rp 1,5 juta bagi pemenang pertama, Rp 1 juta juara kedua, Rp 500 ribu bagi juara ketiga, dan Rp 250 ribu untuk juara empat sampai delapan.

"Juara adalah dihitung berat satu ikan, selain itu ada pula doorprize mulai dari sepeda hingga tv," jelasnya.

Acara ini merupakan langkah menuju kampung wisata mancing.

Diharapkan kampung Jetisharjo dapat menjadi kampung wisata mancing pertama. Terlebih, acara mancing bersama dapat menjadi jembatan menuju sungai yang lebih bersih.

Selain itu, dengan gelaran ini ekonomi warga sekitar akan menggeliat.

"Mungkin dulu orang macing mau makan dipinggir sungai ngk nyaman sekarang sudah nyaman," jelasnya.

Meski berjalan sukses, Nandar mengakui bahwa jumlah peserta tahun ini tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya.

Pada tahun sebelumnya pemancing dapat mencapai 800 peserta.

"Acara kali ini bisa dikatakan kemunduran karena peserta tidak sebanyak tahun kemarin. Mungkin karena faktor cuaca, dan banyaknya event mancing sebelumnya," tambahnya.

Agar kendala cuaca dapat diatasi, kedepan gelaran event mancing tersebut akan dilangsungkan pada bulan April atau Mei. Sekaligus menyambut Hari Kebangkitan Nasional.

Sementara itu, Dalijo peserta mancing yang sehari-berprofesi sebagai tukang ojek mengaku banyak mendapat ikan lele.

Dalijo juga mengaku senang karena ada wadah bagi hobinya. Selain itu hadiah yang disediakan panitia menurutnya juga menarik.

"Bagi pemancing menyenangkan karena ada wadahnya. Sekalian wisata kali Code," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved