REALTIME NEWS : Pengurus Ponpes Panatagama Enggan Berkomentar dan Sebut Masalah Sudah Selesai
Pihaknya juga mengaku belum dihubungi atau didatangi oleh pihak kepolisian.
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Salah satu pengurus Pondok Pesantren Panatagama, Banguntapan masih irit bicara mengenai rencana pemanggilan yang akan dilayangkan Direktorat Polair Kepolisian Daerah (Polda) DIY .
Mereka mengaku persoalan kecelakaan laut di Pantai Wediombo, Gunungkidul yang merenggut tiga nyawa santri mereka sudah clear.
Kepala Sekolah Ponpes Panatagama, Banguntapan, Oni Novi mengatakan, pihaknya saat ini belum mengetahui adanya rencana pemanggilan oleh Polda terkait dengan kecelakaan laut yang menimpa santrinya.
Pihaknya juga mengaku belum dihubungi atau didatangi oleh pihak kepolisian.
“Saat ini kami tengah berduka, jadi mohon maaf kami belum bisa menanggapi hal ini. Kami juga belum didatangi Polda DIY,” ujarnya melalui sambungan telepon, Jumat (16/9/2016) sore.
Oni menjelaskan, semua persoalan mengenai kecelakaan laut di pantai yang berada di kawasan Jepitu, Girisubo, Gunungkidul ini sudah klir. Pihak Ponpes menyatakan tidak ada lagi persoalan dengan keluarga korban, dan semua sudah bisa menerima.
“Masalah (kecelakaan) ini sudah klir, dan mohon maaf kami masih berkabung,” jawabnya singkat.
Seperti diketahui, empat orang santri Ponpes Panatagama terseret ombak saat sedang mandi di Pantai Wediombo Senin (12/9/2016).
Dari empat orang itu, satu orang berhasil diselamatkan atas nama Vikri Ramadani (16) yang berasal dari Samarinda. Adapun korban yang hilang dan ditemukan tewas atas nama Alam (16) warga Kalimantan Timur, Hadi (16) asal Jakarta dan Alif (16) asal Makasar.
Sementara Dir Polair Polda DIY akan melakukan pemanggilan terhadap pengurus Pondok Pesantren Panatagama, Banguntapan, Bantul.Pemanggilan itu terkait kecelakaan laut di pantai Wediombo Gunungkidul yang merenggut nyawa tiga santri mereka.
Salah satu orangtua santri yang meninggal dalam kejadian tersebut melaporkan pihak ponpes ke Polisi. Laporan perihal pengurus ponpes diduga lalai sehingga santrinya terseret ombak saat mandi di pantai itu beberapa waktu lalu. (Tribunjogja.com)