Sensasi dari Puncak Mercusuar Samas, Satu Sapuan Mata Bisa Menikmati Keelokan Deretan Pantai Bantul

ada cara untuk menyisir seluruh pantai dalam satu pandangan, yakni melihatnya dari Mercusuar Samas.

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Kurniatul Hidayah
Pemandangan Pantai Selatan Bantul dari atas Mercusuar Samas. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pesona pantai selatan tidak pernah lekang oleh zaman. Pun demikian dengan pantai yang berada di sisi selatan Kabupaten Bantul, DIY.

Ada belasan spot wisata pantai yang bisa dikunjungi di sana dan tidak akan selesai dalam sehari. Namun ada cara untuk menyisir seluruh pantai dalam satu pandangan, yakni melihatnya dari Mercusuar Samas.

Pagi yang cerah mengantarkan Tribun Jogja memasuki gerbang masuk wisata pantai Bantul, Sabtu pagi (3/9/2016).

Ada banyak pilihan destinasi wisata pantai di sana, mulai dari Pantai Samas, Pantai Goa Cemara, Pantai Patehan, Pantai Kuwaru, Pantai Pandansimo, Pantai Baru, dan sebagainya.

Saat pengunjung memasuki gerbang tersebut, tampak menjulang dari kejauhan bangunan putih di antara tingginya pepohonan yang ada di sana. Bangunan tersebut adalah menara suar yang umum disebut mercusuar.

Saat Tribun Jogja bertanya dengan petugas yang ada di gerbang, petugas tersebut mengatakan mercusuar bisa diakses pengunjung dan di sana ada petugas jaga.

Setelah membayar retribusi sebesar Rp 3 ribu per orang, Tribun Jogja mendekat ke arah Mercusuar. Sekitar 200 meter dari gerbang, sebelah kanan jalan terdapat tulisan besar yang berbunyi Kementrian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Direktorat Kenavigasian Menara Suar Samas DSI.4122.10 Distrik Navigasi Kelas III Cilacap.

Sebelum masuk, pengunjung kembali ditarik biaya sebesar Rp 5 ribu per orang. Petugas di kawasan tersebut memperingatkan mercusuar tidak sebersih biasanya karena dalam masa perawatan dan memasuki tahap pengecatan.

Di samping pintu masuk, Tribun Jogja bertemu dengan seorang pekerja yang mengaku bernama Tumiran. Pria tersebut menceritakan dalam seminggu ini, para pekerja menyelesaikan pengecatan mercusuar. Diawali dari sisi luar, kini pengecatan dilakukan di sisi dalam.

"Ada empat pekerja yang mengecat mercusuar. Dua di dalam, dan dua di luar. Saya termasuk yang mengecat di luar," jelas pria asal Cilacap tersebut.

Tumiran berkisah, bahwa tidak semua pekerja sanggup dan berani mengecat di sisi luar mercusuar.

Pasalnya, mereka harus mengecat seluruh sisi luar bangunan setinggi 48 meter tersebut dan bertumpu di gondola yang telah diikat dengan tali sling dan juga tali di sayap kiri dan kanan.

Namun kencangnya angin pantai selatan, tak jarang membuat pekerja juga harus pintar-pintar menyeimbangkan posisi tubuhnya.

Hal tersebut juga yang dialami bapak dua anak tersebut. Ganasnya angin pantai sempat membuatnya menghantam tembok mercusuar.

Itu terjadi saat tembok di sekitar mercusuar, yang menjadi penumpu tali gondola ikut rubuh diterjang angin pantai. Beruntung, gondola yang dinaikinya tak sampai merosot ke dasar mercusuar.

"Sakit, tapi tetep kerja lagi. Mampunya saya di sini, jadi nggak ada istilah kapok. Keluarga juga selalu mendukung dan mendoakan," tutur pria yang selama lima tahun terakhir ini terlibat perawatan mercusuar distrik Cilacap tersebut.

Tumiran mengimbuhkan, bahwa Mercusuar Samas yang memiliki 8 lantai tersebut, bukanlah mercusuar tertinggi yang pernah ia cat.

"Saya juga pernah mengecat mercusuar yang memiliki tinggi 150 meter," ungkapnya.

Sementara itu, seorang pengunjung mercusuar, Tria Subagyo menceritakan pengalaman pertamanya naik ke atas mercusuar.

Mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tersebut mengaku sebenarnya takut ketinggian. Namun rasa takut tersebut coba dilawannya dan membawanya ke lantai atas mercusuar, walaupun tidak sampai puncak.

"Tangga terakhir aku nggak naik. Berbeda dengan tangga dari lantai sebelumnya, bukan tangga memutar tapi tangga lurus dan tidak ada pegangannya. Tapi pemandangannya asik," jelas Tria.

Di puncak mercusuar sendiri, pengujung bisa menikmati hamparan laut biru yang membentang dari ujung timur ke ujung barang di sisi selatan mercusuar. Gulungan ombak terpantau jelas dari ketinggian.

Tak hanya itu, suara debur ombak dan juga terpaan angin pantai selatan juga sangat terasa di atas mercusuar. Selain itu, hamparan kebun dan ladang penduduk sekitar juga bisa disaksikan dari atas mercusuar tersebut.

Ada catatan penting saat pengunjung berada di atas mercusuar. Sebuah tulisan berisi peringatan agar pengunjung waspada dan tetap menjaga jarak dari pagar pembatas, sebaiknya menjadi rambu wajib yang harus dipatuhi.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved