20 Bus Bekas Trans Jogja Laku Terjual Rp 850 Juta
Adapun 20 bus itu terjual sekitar Rp 850 juta, di atas nilai limit yang ditetapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta.
Penulis: mrf | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Seluruh bus bekas armada Trans Jogja laku terjual pada lelang asset melalui Kantor Pelayanan Kekayaan dan Lelang (KPKNL) Yogyakarta.
Adapun 20 bus itu terjual sekitar Rp 850 juta, di atas nilai limit yang ditetapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta.
Kepala Bidang Inventaris Barang Daerah, Dinas Bangunan Gedung dan Aset Daerah (DBGAD) Kota Yogyakarta, Andhy Sasongko mengatakan, total nilai jual 20 bus itu lebih tinggi sekitar Rp 6 juta di atas nilai limit. Namun menurutnya, harga di lelang bus tersebut memang tidak tinggi.
“Karena kondisi bus yang sebagian besar tidak bisa dioperasionalkan. Rata-rata, kondisi fisik bus sekitar 28 sampai 29 persen dari kondisi awal,” ujar Andhy, Kamis (25/8/2016).
Dia membandingkan jika melelang aset kendaraan dinas, total nilai lelang bisa mencapai dua kali lipat dibanding limit yang ditetapkan DBGAD Kota Yogyakarta. Sebab peminat lelang aset kendaraan operasional dinas pada umumnya, menurut Andhy dapat dikatakan cukup banyak.
Sementara pada lelang bus eks Trans Jogja yang diadakan di Pendopo Balai Kota Yogyakarta diikuti sebanyak 120 peserta. Rata-rata, satu peserta tak hanya menawar untuk satu bus saja, melainkan ke banyak bus. Bahkan terdapat peserta lelang yang menawar untuk 10 bus.
“Mungkin sebagian besar pemenang lelang hanya akan memanfaatkan suku cadang bus bekas Trans Jogja itu untuk keperluan lain,” jelasnya.
Adapun seluruh pemenang yang sudah ditetapkan, menurut Andhi, setelah ini harus segera melunasi pembayaran sebagai syarat untuk membawa pulang bus itu. Dia menambahkan dalam waktu dekat, pihaknya juga akan melelang kendaraan operasional dinas.
“Sudah ada sekitar 38 kendaraan dinas dengan berbagai jenis yang akan dilelang. Proses lelangnya dilakukan tahun ini,” imbuhnya.
Seperti diketahui, bus bekas Trans Jogja itu, sebelumnya hanya mangkrak di Terminal Giwangan. DPRD Kota Yogyakarta menilai jika bus yang tak dapat digunakan lagi tersebut tidak segera dilelang, maka akan merugikan Pemkot karena biaya perawatan yang mahal.
Salah seorang memenangkan lelang terhadap 12 unit bus, Rais Susanto mengaku tak akan hanya menggunakan suku cadang bus itu saja. Melainkan bus tersebut akan diperbaiki, kemudian akan dijual kembali. (*)