BBPOM Yogyakarta akan Periksa Sampel Mi Boraks dari Bantul
Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta melakukan uji kimia terhadap temuan mi basah yang mengandung boraks
Penulis: Santo Ari | Editor: Ikrob Didik Irawan
Laporan Reporter Tribun Jogja, Santo Ari
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta melakukan uji kimia terhadap temuan mi basah yang mengandung boraks hasil pengungkapan Polres Kulonprogo.
Dijelaskan oleh pihak BBPOM, mereka telah menerima kiriman sample mi basah yang berasal dari pabrik beralamat Karangnongko, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul itu.
Kepala BBPOM di Yogyakarta Dra I Gusti Ayu Adhi Aryapatni mengatakan proses uji kimia untuk boraks sebenarnya tidak membutuhkan waktu lama.
Namun demikian , dalam kasus mi basah yang disita polisi dari pabrik mi basah milik ibu Wagirah, sample yang dikirimkan jumlahnya masih terlalu sedikit.
Hal itu menyebabkan proses pengujian yang dijadwalkan berlangsung Kamis (11/8/2016) harus ditunda karena menunggu kiriman sample yang lebih banyak dari pihak kepolisian.
Menyinggung deteksi dini keberadaan mie basah mengandung boraks yang mudah dan bisa dilakukan secara mandiri oleh masyarakat Gusti menyebut bisa dilihat dari kondisi tekstur mi.
Dari kasus yang selama ini beredar, pencampuran boraks dilakukan untuk mendapatkan mie yang lebih awet.
Terkait hal itu, I Gusti Ayu mengatakan masyarakat dapat melalukan pendeteksian dini dengan cara melihat tekstur mi yang terlihat lebih keras atau kenyal karena dicampur boraks.
“Kalau dari warna tidak terdeteksi, kalau dari tekstur biasanya lebih kenyal dan lebih keras. Serta biasanya mie dengan campuran boraks lebih awet,” bebernya. (tribunjogja.com)