Polisi Jalankan Patroli di Dunia Maya

Patroli yang dinamakan cyber patrol dilakukan untuk mencegah adanya potensi provokasi dan hatespeech di dunia maya, terutama sosial media.

Penulis: akb | Editor: oda
tribunjogja/jihad akbar
Kapolri Jendral Tito Karnavian, saat berada di Mapolda DIY, Sabtu (6/82016). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Jihad Akbar

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat pihak kepolisian akan melakukan patroli di dunia maya.

Patroli yang dinamakan cyber patrol dilakukan untuk mencegah adanya potensi provokasi dan hate speech di dunia maya, terutama sosial media (sosmed).

"Jadi tidak hanya patroli fisik untuk menjaga keamanan, ada juga patroli di dunia maya," ujar Kapolri Jendral Tito Karnavian, Sabtu (6/8/2016) saat berada di Mapolda DIY.

Sebab, saat ini penyebaran informasi di medsos sangat cepat dan tak terbendung. Beberapa oknum tidak bertanggungjawab memanfaat media itu untuk menyebarkan isu yang provokatif dan memicu konflik.

Kapolri menjelaskan, cyber patrol dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan postingan yang rawan menimbulkan konflik. Sehingga pihak kepolisian dapat melakukan langkah pencegahan serta tindak lanjut.

Langkah itu dilakukan untuk mencegah hal keributan yang tidak diinginkan.

"Langkah-langkah seperti menetralisir opini. Bisa juga dilakukan dengan teknik-teknik hacking dan bisa juga melakukan penegakkan hukum, kalau memang harus," tegasnya.

Kerusuhan di Tanjungbalai Asahan Sumatera Utara beberapa waktu lalu, lanjut Kapolri, menjadi percontohan akibat penyebaran informasi kurang akurat di sosmed. Informasi yang bersifat provokatif itu tersebar cepat dan luas di masyarakat.

"Foto-foto yang mungkin tahun lama, yang 1998 diangkat seolah terjadi peristiwa sekarang. Itu gampang sekali memprovokasi masyarakat," jelas Kapolri

Patroli dunia maya itu dilakukan oleh tim cyber yang dibentuk di Mabes Polri maupun Polda seluruh Indonesia.

Namun, dirinya menegaskan, jika patroli cyber yang dilakukan tidak bermaksud untuk membatasi kebebasan berekpersi di dunia maya.

Kapolri meminta kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi informasi yang beredar di medsos. Sebab tidak semua informasi memliki akurasi kebenaran dan sumber yang jelas. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved