Perlintasan KA Tanpa Palang di Kulonprogo Ditutup, Sisakan Celah bagi Sepeda Motor
Rawan menimbulkan kecelakaan, perlintasan kereta api tidak resmi atau tanpa palang pintu di sepanjang wilayah Prambanan hingga Wojo ditutup.
Penulis: Yoseph Hary W | Editor: oda
Dianggap berbahaya, perlintasan itu pun termasuk yang ditutup. Meski demikian, sebagaimana di perlintasan Ngulakan, penutupan di Kaligondang juga masih menyisakan celah untuk dilewati sepeda motor.
"Kami tutup dan hanya untuk dilewati sepeda motor. Penutupan menggunakan rel bekas, yang lebar diperkecil agar roda empat tidak bisa lewat," katanya.
Zakir mengakui penutupan tidak secara total namun menyisakan celah untuk dilewati sepeda motor. Alasannya, untuk menutup total pihaknya masih harus berkoordinasi dengan dishub dan pemerintah desa setempat.
PT KAI DAOP VI selama ini juga sudah melakukan sosialiasi kepada masyarakat dan pemasangan rambu untuk tidak melewati perlintasan tidak resmi.
Namun demikian masyarakat tetap melewatinya, bahkan tidak jarang terjadi kecelakaan tertabrak kereta api yang melintas. "Itu menunjukkan sosialiasi dan rambu yang kami pasang tidak dianggap," lanjutnya.
Kepala Desa Argorejo Kecamatan Kokap, Adi Purnomo, mengatakan kecelakaan yang mengakibatkan salah satu warganya meninggaldunia di perlintasan Ngulakan menjadi pertimbangan sehingga perlintasan di Ngulakan itu harus ditutup.
Dia mengaku juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan PT KAI terkait penutupan itu.
Menurutnya, dengan pertimbangan bahwa perlintasan itu telah memakan korban, penutupan akhirnya dilakukan mulai hari itu dengan pemasangan patok. Pemasangan patok besi bekas rel tersebut hanya menyisakan celah untuk roda dua.
"Kami berharap tidak ada lagi warga kami yang jadi korban. Dengan berbagai pertimbangan, warga sepakat dan bisa menerima penutupan ini, kan masih ada jalan alternatif," kata Adi. (*)