Festival Lima Gunung XV/2016 Dibuka di Puncak Gunung Wukir

Upacara pembukaan Festival Lima Gunung XV/2016 yang diselenggarakan secara mandiri oleh kumpulan seniman petani

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Azka Ramadhan
Salah satu ritual pembukaan Festival Lima Gunung XV/2016 di Candi Gunung Wukir, Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Selasa (19/7/2016). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Azka Ramadhan

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Upacara pembukaan Festival Lima Gunung XV/2016 yang diselenggarakan secara mandiri oleh kumpulan seniman petani yang tergabung dalam Komunitas Lima Gunung, berlangsung khidmat di Candi Gunung Wukir, Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Selasa (19/7/2016).

Sebelum dilaksanakannya pembukaan, dilakukan ritual arak-arakan sesajen yang mayoritas berisikan hasil bumi, hingga nasi megono dan ingkung ayam dari pemukiman warga, menunju Candi Gunung Wukir, yang letaknya berada di puncak Gunung Wukir, dengan ketinggian kurang lebih 200 meter di atas permukaan laut.

Dituturkan oleh Ketua Komunitas Lima Gunung, Supadi Haryanto, bahwa untuk penyelenggaraan tahun ini, Festival Lima Gunung XV/2016 mengambil tema besar yaitu Pala Kependhem, yang secara harafiah merujuk pada kekuatan ketahanan pangan dari hasil pertanian yang sifatnya terpendam dalam tanah, seperti singkong, ubi dan talas.

"Sebagaimana kekayaan bumi Nusantara, seperti yang telah terukir jelas dalam Prasasti Canggal di Candi Gunung Wukir, tentang kesejahteraan, kemakmuran, keamanan, dan ketenteraman Jawadwipa pada masa lampau," kata Supadi.

Dalam pembukaan yang berlangsung mulai sore hari kemarin, dimeriahkan juga dengan aksi pembacaan puisi tentang Jawadwipa, oleh Widodo Setyawan, yang didukung oleh gerak gemulai koreografer Ayu Permata.

Selain itu, turut diluncurkan buku karya Hari Atmoko yang membahas tentang sepak terjang Komunitas Lima Gunung, dengan judul Jawadwipa Kependhem.

Festival Lima Gunung XV/2016 sendiri akan berlangsung di area antara Gunung Merapi dan Merbabu di Dusun Keron, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, selama tiga hari yang terhitung mulai 21-24 Juli mendatang.

Berbagai macam jenis kesenian pun akan ditampilkan dalam agenda tersebut. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved