PT. KAI Tunda Penataan Sisi Selatan Stasiun Tugu
saat ini PT KAI tengah disibukkan dengan pelaksanaan masa angkutan Lebaran yang sebentar lagi dilakukan.
Penulis: mrf | Editor: oda
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Penataan pedagang di sisi selatan Stasiun Tugu oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) diundur hingga seusai Lebaran.
Pasalnya saat ini PT KAI tengah disibukkan dengan pelaksanaan masa angkutan Lebaran yang sebentar lagi dilakukan.
Executive Vice President PT KAI Daerah Operasi (Daop) 6, Hendy Helmi mengatakan, sosialisasi pengosongan lahan di sisi selatan Stasiun Tugu yang ditempati puluhan kios pedagang akan dilakukan seusai Lebaran.
Semula, PT KAI menarget pengosongan dilakukan di awal Juli 2016.
“Saat ini kami sedang fokus pelaksanaan angkutan Lebaran. Kami akan meningkatkan koordinasi dengan Pemkot Yogyakarta agar penataan lebih lancar,” kata Hendy, Senin (27/6/2016).
Diungkapkannya, tahap awal penataan sisi selatan Stasiun Tugu adalah memperbesar kapasitas lahan parkir agar mampu menambung lebih banyak kendaraan.
Nantinya sisi selatan lahan parkir Stasiun Tugu yang terletak di eks Bong Suwung akan diperbesar.
“Kapasitas yang ada sekarang sekitar 300 mobil, 1.000 sepeda motor, dan 20 armada bus. Dengan penambahan lahan, kapasitas bisa naik dua kali lipat,” imbuh dia.
Menurut Hendy, penambahan lahan parkir yang dilakukan pihaknya untuk mendukung Malioboro yang dijadikan kawasan semi pedestrian oleh Pemda DIY.
Maka nantinya lahan parkir yang disediakannya memang diperuntukkan bagi pengunjung Malioboro.
“Nanti juga trotoar akan kami tata agar pejalan kaki aman dan nyaman dalam berjalan. Kami akan siapkan trotoar yang layak untuk itu,” jelasnya.
Kabar ditundanya proses penataan di sisi selatan belum didengar oleh pedagang setempat yang tergabung dalam Paguyuban Manunggal Karsa.
Jika nantinya penataan dilakukan, pihaknya tetap menolak dipindah lantaran belum ada jaminan lahan relokasi.
“Kami belum menerima info itu. Tapi sesuai apa yang dikatakan Wali Kota, kalau penataan kami menerima. Tapi kalau penggusuran, tidak,” tegas Ketua Paguyuban Manunggal Karsa, Rudi Tri Purnama.
Dia pun berharap, Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X ikut turun tangan terkait akan digusurnya pedagang di sisi selatan Stasiun Tugu.
Sebab lahan yang ditempatinya merupakan Sultan Ground yang telah ditempati sejak tahun 1960-an.
“Lahan kan punya Sultan, bukan KAI. Kami juga pedagang resmi di bawah Dinlopas (Dinas Pengelolaan Pasar),” tutupnya. (tribunjogja.com)