Antisipasi Kemacetan, Polisi Rekayasa Lalin Menuju Bandara Adisutjipto

Laporan Reporter Tribun Jogja, Singgih Wahyu Nugraha

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Rekayasa arus lalulintas dilakukan untuk simpang tiga Bandara Adisutjipto Yogyakarta pada musim mudik Lebaran tahun ini.

Hal itu dipandang sebagai pilihan terbaik untuk menangani kemacetan di sekitaran kawasan tersebut.

Kanit Dikyasa Kepolisian Resor Sleman, Ipda Arfita Dewi mengatakan, berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, kemacetan cukup parah acapkali terjadi di titik simpang jalan tersebut sehingga menghambat waktu para pengguna jasa pelayanan angkutan udara di bandara.

Dalam hal ini, traffic light yang ada di simpang tiga bandara sementara waktu tidak akan difungsikan dan celah simpang akan diberi pembatas.

Calon pengguna angkutan udara yang melaju dari arah barat atau Kota Yogya akan diarahkan terus melaju ke timur untuk memutar arah melalui titik balik arah (turn over) di depan gerbang Akademi Angkatan Udara (AAU).

Sedangkan kendaraan dari arah timur yang akan masuk ke bandara tetap akan menggunakan rute lama.

"Kami tahun ini juga mendirikan posko monitoring di di kawasan bandara karena selama ini belum pernah ada pos pemantauan," kata Arfita saat jumpa pers kesiapan mudik bersama instansi terkait di Bagian Humas Setda Sleman, Jumat (28/6/2016).

Pihaknya berharap masyarakat yang akan menggunakan jasa angkutan penerbangan harus benar-benar memanfaatkan waktu yang ada.

Mereka harus sudah paham waktu tempuh perjalan di tengah arus lalu lintas yang padat jelang mudik.

"Ini perlu menjadi perhatian mengingat membludaknya volume kendaraan di jalanan saat masa mudik Lebaran," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Sleman, Agoes Soesilo Endiarto menjelaskan bahwa pihaknya pada masa mudik akan melakukn pengendalian terpadu di sejumlah titik.

Titik utama pos pengendalian ada di Terminal Jombor, didukung di Terminal Pakem, Condongcatur, Prambanan dan Gamping.

"Pemantauan kami lakukan juga untuk sejumlah titik-titik rawan macet dan rawan kecelakan," jelasnya. (tribunjogja.com)