Menikmati Sate Klathak Pak Bari, Tempat Nyate Rangga dan Cinta di AADC 2
Setelah muncul di film AADC dalam sehari warung makan ini bisa menghabiskan delapan hingga 10 ekor kambing.
Penulis: Hamim Thohari | Editor: Ikrob Didik Irawan
Berawal dari kebiasaan bapak tiga orang anak tersebut mencari biji melinjo untuk dijual sebagai tambahan uang saku di sela-sela membantu berjualan sate.
Saat sedang membakar sate, Pak Bari iseng ikut membakar biji melinjo, dan bagi orang Yogyakarta, isi melinjo juga disebut dengan klathak. Dari situlah ide penamaan sate klathak muncul.
Gurih
Citarasa sate klathak berbeda dari kebanyakan sate. Meskipun cuma diolah menggunakan garam, tetapi hal tersebut menciptakan rasa yang begitu gurih dan daging kambingnya pun terasa begitu empuk.
Satu porsi sate klathak berisikan dua tusuk sate, dan disajikan dengan kuah gulai yang semakin menambah nikmat menyantap sajian satu ini.
Karena keunikannya ini, warung sate klathak Pak Bari menjadi salah satu lokasi syuting film Ada Apa Dengan Cinta.
Dalam film tersebut digambarkan Rangga dan Cinta menikmati kelezatan sate klathak di tempat makan yang begitu sederhana.
"Sejak digunakan sebagai lokasi syuting AADC, pengunjungnya semakin banyak," kata Pak Bari.
Jika sebelumnya dalam sehari menghabiskan dua hingga tiga ekor kambing, setelah muncul di film AADC dalam sehari warung makan ini bisa menghabiskan delapan hingga 10 ekor kambing.

Tribun Jogja/Hamim Thohari
Tongseng kambing
Tidak hanya menyediakan sate klathak, di warung yang setiap harinya buka dari jam 18.30 hingga 02.00 dinihari tersebut juga menyediakan sate bumbu, tongseng, gulai, dan kicik balungan.
Untuk soal harga, sate klathak masih cukup terjangkau. Dengan Rp20 ribu anda bisa mendapatkan seporsi sate klathak, lengkap dengan kuah gulai, nasi dan juga minum.
Saat ini sebaiknya anda jangan datang terlalu malam untuk memastikan tidak kehabisan olahan sate Pak Bari. (tribunjogja.com)