Inggris Keluar dari Uni Eropa, Bagaimana Dampaknya Terhadap English Premiere League?

Inggris kini harus menentukan sendiri langkahnya dalam beberapa hari ke depan dan akan berpengaruh pada sepak bola.

Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Google
Logo Premier League 

Jika Inggris memberlakukan aturan imigrasi saat ini untuk pada pemain Eropa, seorang pemain dari 10 negara top FIFA harus tampil 30% di laga timnasnya dalam dua tahun sebelum tanggal pendaftaran untuk mendapatkan izin kerja.

Negara berperingkat 11-20 harus bermain dalam 45%, peringkat 21-30 harus bermain 60%, dan 75% untuk negara-negara berperingkat 31-50.

Di antara pemain saat ini yang merumput di Liga Inggris, Dimitri Payet, N’Golo Kante, dan Anthony Martial tak memenuhi persyaratan itu.

Pemain Inggris Jadi Lebih Mahal

Para agen ternama sepak bola Inggris juga menyatakan bahwa biaya transfer untuk para pemain lokal seperti Harry Kane dan Dele Alli akan meningkat 40% jika regulasi baru diperkenalkan.

"Apa pun regulasi baru yang muncul setelah Inggris keluar Uni Eropa, satu hal yang pasti adalah bahwa para pemain Inggris Raya akan menjadi lebih mahal," jelas agen sepak bola Sky Andrew.

Menurut laporan Deloitte, Liga Inggris meraup pendapatan 3,3 miliar pound atau lebih dari Rp 64 triliun di musim lalu dan kontrak televisi seluruh dunia bernilai 8,3 miliar pound atau sekitar Rp 161 triliun.

Banyak yang percaya bahwa larangan mendatangkan banyak pemain asing ke kompetisi-kompetisi Inggris akan mempromosikan bakat pemain lokal.

"Aturan Uni Eropa melukai kemampuan kami untuk mengembangkan bakat pemain lokal dan menutup akses arus bakat global," ujar juru bicara kubu yang keluar dari Uni Eropa, Robert Oxley.

Dengan keluar dari Uni Eropa, tambah Oxley, maka uang bisa dihemat dari membayar pemain asing untuk digunakan membangun lebih banyak olahraga akar rumput. (*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved