Ramadan 1437 H

Mahasiswa di Yogya Manfaatkan Momen Puasa untuk Berjualan Takjil

Sudah sejak lama mereka memanfaatkan momen Bulan Ramadan untuk mengais rezeki yang mereka gunakan untuk berbagai keperluan

Penulis: abm | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Septiandri Mandariana
Mahasiswa menjual aneka hidangan takjil kepada masyarakat, di kawasan Lembah UGM, Jumat (17/6/2016) petang. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Septiandri Mandariana

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Bulan Ramadan disebut-sebut sebagai bulan penuh berkah. Banyak masyarakat yang merasakan pada saat momen ini, mereka bisa mendapatkan rezeki yang tidak disangka-sangka kedatangannya.

Satu di antaranya adalah mendapatkan ide untuk menjual berbagai hidangan berbuka di sore hari.

Hal itupun ternyata disadari oleh para mahasiswa yang belajar di kota pelajar ini. Sudah sejak lama mereka memanfaatkan momen Bulan Ramadan untuk mengais rezeki yang mereka gunakan untuk keperluan pribadi maupun keperluan organisasi yang mereka jalani.

Salah satunya ada para mahasiswa Fakultas Psikologi UGM, yang tergabung dalam komunitas pecinta alam fakultas itu.

Sejak 2001 lalu, tradisi berjualan takjil menjelang berbuka puasa sudah dilakukan oleh komunitas tersebut hingga saat ini. Menurut mereka, hal itu sudah menjadi tradisi turun menurun.

"Kalau kita di sini keuntungannya dimasukan ke kas organisasi, nantinya mungkin dipakai untuk dana kegiatan organisasi dan lainnya. Kita di sini jual makanan dan minuman saja untuk takjil," ungkap salah satu anggota Mahasiswa Pecinta Alam Fakultas Psikologi UGM angkatan 2014, Kukuh Risky, Jumat (17/6/2016) sore di area Lembah UGM.

Menurutnya, ini merupakan tradisi yang tidak pernah terlewatkan oleh pihaknya setiap tahun.

Hal inipun bisa dikatakan sebagai langkah mandiri mereka untuk mendapatkan uang yang digunakan bagi berbagai kegiatan kemahasiswaan ke depannya.

"Sama saja sih sebenarnya untuk pendapatannya. Cuma kalau tahun ini kami cuma bisa berjualan sebentar saja, karena UAS sudah selesai. Kalau tahun kemarin jarak puasa ke UAS-nya agak jauh, jadi waktu berjualan kami lebih lama. Tahun kemarin selama dua minggu dapat keuntungan Rp 2 juta," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved