Yuk, Ngabuburit di Puncak Gunung Api Purba Nglanggeran

Puncak gunung api purba Nglanggeran agak terjal, tapi tergolong tidak sulit meniti jalur ke puncak berketinggian lebih kurang 700 mdpl ini.

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: oda
tribunjogja/setyakrisnasumargo
Pemandangan dari puncak Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul 

Paling enak rutenya dari pusat Kota Yogya mengarah ke Jalan Yogya-Wonosari. Di pertigaan Patuk setelah tanjakan Bukit Hargodumilah (Bukit Bintang), belok kiri menuju Desa Ngoro-oro, dan kita kemudian sampai ke kaki gunung purba Nglanggeran.

Atau rute kedua Patuk lurus ke arah Wonosari. Sebelum jembatan Kali Pentung belok kiri melewat jalur dan jembatan lama. Belok kiri dan setelah kira-kira satu kilometer ada pertigaan dan petunjuk belok kiri ke Nglanggeran.

Pintu masuk kawasan wisata alam ini berada di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk. Kawasannya sudah ditata cukup rapi oleh warga yang tergabung Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Nglanggeran, dibantu Pemkab Gunungkidul.

Tiket masuknya Rp 7.000 per orang. Setelah mendapatkan tiket, pengunjung bebas masuk ke kawasan, atau langsung mendaki ke beberapa spot sesuai keinginan.

Jalur pendakian cukup baik, petunjuk jelas, dan dari empat pos yang ada hingga puncak, ada shelternya yang cukup bagus.

Pengelolaan kawasan wisata ini sudah profesional. Banyak paket wisata ditawarkan oleh pengelola, antara lain; live in, outbond, paket makrab, camping, paket sunrise dan sunset, dan yang unik paket kunjungan ke kampung pitu di puncak timur Nglanggeran.

Tarif paket bervariasi mulai Rp 55 ribu/orang hingga Rp 300 ribu/orang. Perintis wisata gunung api purba Nglanggeran ini bernama Sugeng Handoko.

Pemuda asli Patuk ini cukup beken, kerap diundang di forum-forum usaha mandiri karena inisiatifnya yang menginspirasi.

Gunung Nglanggeran disebut gunung api purba karena memang secara geologis dulunya gunung berapi yang aktif sekitar 60 juta tahun lalu. Kala itu posisinya tidak seperti sekarang. Nglanggeran merupakan gunung api bawah laut.

Proses kebumian membuat gunung itu terangkat ke permukaan dan puncaknya kini terlihat menonjol sebagai gundukan-gundukan batuan beku berupa andesit, lava dan breksi andesit yang spektakuler.

Gunung Nglanggeran bisa disebut sudah mati karena tak ada lagi aktivitas vulkanik.

Sangat cocok untuk laboratorium alam bagi para mahasiswa, peneliti, dan pencinta studi geologi.

Kita bisa melihat dari dekat hasil proses alam ketika lava yang super panas tiba-tiba membeku. Batuan raksasa di Nglanggeran secara khas menunjukkan fenomena itu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved