Ramadan 1437 H
BBPOM DIY Gelar Inspeksi Jajanan Takjil di Lembah UGM
Dari pemeriksaan sampel, ditemukan satu produk berupa mie goreng yang mengandung boraks.
Penulis: gil | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ikrar Gilang Rabbani
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta kembali melakukan inspeksi dadakan, Rabu (8/6/2016) sore.
Kali ini, inspeksi tersebut menyasar makanan khas buka puasa atau takjil di di pasar sore Ramadan Lembah UGM.
Dari pemeriksaan sampel, ditemukan satu produk berupa mie goreng yang mengandung boraks.
Kepala BBPOM Di Yogyakarta, I Gusti Ayu Adhi Aryapatmi, yang memimpin inspeksi mengatakan inspeksi bagian dari pengawasan rutin jelang Idul Fitri.
Sehari sebelumnya dilakukan inspeksi parcel, kali ini menyasar makanan takjil untuk melihat kandungan bahan makanan.
"Kita menginspeksi apakah ditemukan kandungan yang berbahaya semisal boraks atau formalin. karena biasanya bahan seperti itu digunakan pada industri pangan rumahan," tutur I Gusti Ayu kepada Tribun Jogja.
Inspeksi kali ini mengambil 16 sampel makanan ringan terdiri dari bakso, cilok, gorengan, hingga es cendol. Setelah mengambil sampel, BBPOM langsung melaukan uji laboratorium dan makanan jenis mie goreng positif mengandung boraks.
I Gusti Ayu menjelaskan, bilamana ada pedagang yang ditemukan bahan berbahaya dalam produknya akan diberi pembinaan untuk tidak menjual atau menggunakan bahan tersebut.
Ditambahkan, BBPOM juga akan menelusuri bahan pangan yang dibeli oleh pedagang.
"Penjual takjil kan musiman jadi mungkin saja pedagangnya tidak tahu kalau mereka menjual produk yang berbahaya. Biasanya juga mereka kan hanya menjual, bukan sekaligus produsen," ujarnya.
Hingga akhir bulan Ramadan, BBPOM akan terus melalukan sidak terhadap penjual takjil. Rencananya, akan menyasar pada delapan titik pasar khusus takjil yang besar di Kota Yogyakarta. (*)