Rumah Indekos Pun Bakal Disensus

Laporan Reporter Tribun Jogja, Singgih Wahyu Nugraha

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Usaha jasa indekos di Sleman tak bakal luput dari pendataan Sensus Ekonomi 2016. Petugas pencacah dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sleman akan menyisir setiap kamar kos untuk keperluan pendataan tersebut.

Seperti diketahui, BPS secara serentak menggelar SE 2016 pada 1-31 Mei 2016 ini. Tujuannya adalah mendapatkan data dasar dari seluruh kegiatan ekonomi (kecuali pertanian) yang ada dalam aktivitas masyarakat.

Sehingga, nantinya terdapat gambaran level dan struktur ekonomi yang datanya bisa digunakan pemerintah untuk modal penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan.

Kepala BPS Sleman, Arina Yuliati mengatakan, setiap petugas nantinya diberi jatah blok sensus dan metode pencacahannya dengan mendatangi setiap bangunan di blok tersebut.

Termasuk juga bangunan rumah tangga, usaha, campuran, maupun yang bukan tempat tinggal dan tanpa kegiatan usaha seperti masjid.

"Rumah kos nanti juga akan didatangi petugas, didata penghuni tiap kamarnya," kata Arina di sela audiensi dan pendataan kepada Bupati Sleman, Sri Purnomo di ruang kerjanya, Senin (2/5/2016).

Inti pendataan sensus disebutnya adalah menanyakan identitas dan kegiatan usaha masing-masing warga objek sensus.

Ada 8 variabel sensus yang akan ditanyakan, antara lain identitas, kegiatan usaha utama, badan usaha, tenaga kerja, pendapatan dan pengeluaran, dan sebagainya.

Sasaran sensus adalah pelaku usaha, pemerintah, lembaga non profit, korporasi, hingga rumah tangga.

Arina mengatakan, pihaknya menerjunkan 2.225 petugas ke lapangan. Terdiri atas 1.685 personil petugas sensus lapangan dan 570 orang petugas pengawas.

Ia menegaskan, sensus ini tidak ada kaitannya dengan perpajakan mengingat lembaga terkait melakukan sensus pajaknya sendiri.

Pihaknya pun meminta masyarakat untuk menerima petugas sensus dengan tangan terbuka dan kooperatif memberikan data yang diminta.

"Kerahasiaan data akan dijaga dan dilindungi UU no 16/1997 tentang statistik. Sensus ini tidak ada hubungannya dengan pajak," tegasnya. (tribunjogja.com)