Kak Seto Sambangi Murid TK Pasca Penggeledahan Densus 88 di Rumah Siyono
Kedatangannya terkait dengan trauma yang sempat dialami oleh murid sekolah tersebut, terkait penggeledahan yang dilakukan Densus 88.
Penulis: pdg | Editor: oda
Laporan Reporter Tribun Jogja, Padhang Pranoto
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Ketua Dewan Pembina Komnas Perlindungan Anak, Seto Mulyadi, menyambangi Roudatul Atfhal Terpadu (RAT) atau TK Ammanah Ummah di Dusun Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Senin (18/4/2016) siang, pukul 11.00 WIB.
Kedatangannya terkait dengan trauma yang sempat dialami oleh murid sekolah tersebut, terkait penggeledahan yang dilakukan Densus 88 pada Kamis (10/3/2016) lalu.
Orangtua murid Agus Sunarya (38), anaknya Musa Ansori (5,5) sempat mengalami gejala traumatis, setelah peristiwa tersebut.
"Anak saya setelah tahu ada penggeledahan tersebut, hanya bilang ada polisi tembak. Lalu dia menunduk dan terdiam," katanya.
Menurutnya, saat itu anaknya tak masuk sekolah hampir seminggu dan tidak mau keluar rumah sampai tiga hari lamanya. Disamping itu, jika melewati lingkungan sekolahnya, ia merasa ketakutan.
"Selain itu, kalau lihat polisi dia juga ketakutan. Baru pulih belakangan ini, seminggu ini lah kira-kira. Ya saya ajak liat sepakbola, bergaul dengan teman-temannya sehingga dia mulai ceria lagi," ungkap Agus.
Selepas penggeledahan tersebut, lokasi RAT Ammanah Ummah tidak berada lagi di rumah Siyono, Dusun Brengkungan RT 11/5. Kini TK tersebut menempati lokasi baru di Masjid Nurul Jannah, yang berada sekitar satu kilometer dari lokasi semula.
Perlu diketahui, saat penggeledahan di rumah terduga teroris tersebut, selain anggota Densus 88 juga ada petugas dari Polres Klaten.
Dalam pengamanan tersebut polisi menggunakan rompi anti peluru dan menenteng senjata laras panjang.
Wahyudi, pengurus yayasan sekolah tersebut menjelaskan, TK tersebut memang belum memiliki tempat belajar dan sempat berpindah-pindah termasuk di rumah Siyono.
"Dulu sempat menempati rumah warga namun tempat tersebut dikontrakan. Lalu pindah ke rumah Kepala Sekolah (Suratmi) dan setelah peristiwa itu berpindah kesini. Selain itu sekolah ini juga telah berizin resmi," tuturnya.
Kini murid belajar di masjid Nurul Jannah, menunggu bangunan permanen TK yang kini dalam tahap pembangunan.
Seto Mulyadi, atau akrab disapa Kak Seto menyebutkan kedatangannya merupakan tinjauan awal terhadap kondisi anak-anak ditempat tersebut. Pada kesempatan itu, dirinya mengaku belum mendapatkan kesan adanya tanda-tanda trauma.
"Saya belum mendapatkan kesan adanya trauma. Namun demikian, kami akan terus melakukan pantauan terhadap anak-anak melalui tim pemantau dari Pusham UII," ujarnya.
Namun demikian, ia menyayangkan adanya penggeledahan yang dilakukan pada saat sekolah berlangsung. Menurutnya, ia juga akan bekerjasama dengan psikolog agar dapat mendampingi mental anak. (tribunjogja.com)